SOLOPOS.COM - Ilustrasi kampus UKSW Salatiga (vegsea2011.ugent.be)

Kampus di Salatiga, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), menggelar seminar dalam rangka menyambut pencanangan Masyarakat Ekonomi Asean atau MEA.

Semarangpos.com, SALATIGA – Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional (HI) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (Fiskom) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga menggelar seminar nasional, Selasa (28/6/2016). Seminar Nasional Asean: Satu Visi, Satu Identitas, Satu Komunitas itu diselenggarakan di Gedung Auditorium FTI UKSW.

Dalam seminar itu hadir sebagai pembicara Kasubdit Penerangan, Kebudayaan, dan Pendidikan Direktorat Kerja Sama Fungsional Asean Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia, S. Sayoga Kadarisman. Di hadapan ratusan peserta seminar, Sayoga memaparkan bahwa beragam tantangan akan dihadapi masyarakat Indonesia dalam MEA nanti. Baik tantangan dari segi politik-keamanan, ekonomi, sosial budaya dan antara anggota masyarakat Asean.

Selain masalah internal, kawasan Asean juga memiliki banyak tantangan seperti konflik perbatasan baik daratan maupun perairan, kebangkitan China dan India serta ketegangan hubungan antar negara maju di kawasan Asia Timur. Padahal menurutnya dengan berlakunya masyarakat Asean maka aturan yang dulunya longgar akan berubah menjadi ketat dan mengikat serta bergerak lebih cepat menuju Asean yang satu visi, satu identitas dan satu komunitas.

“Tantangan tersebut dapat saja dilalui dengan baik. Beberapa cara yang dapat ditempuh antara lain adalah  dengan mempererat kerja sama di bidang politik dan keamanan guna memperkuat kedamaian di kawasan Asean, meningkatkan ekonomi yang kompetitif, memperkecil giat pembangunan antaranggota, dan memanfaatkan Sumber Daya Manusia yang muda dan produktif,” jelas Sayoga dalam rilis yang diterima Semarangpos.com, Sabtu (2/7/2016).

Selain S. Sayoga Kadarisman turut hadir sebagai pembicara adalah Kasubdit Iptek, Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Direktorat Kerja Sama Fungsional Asean Kemlu RI, Gatot Hari Gunawan. Gatot berpendapat bahwa tantangan yang muncul dalam era masyarakat Asean dapat diantisipasi dengan penguatan di bidang pendidikan.

Dikatakannya, KTT ke-14 Asean di Thailand menghasilkan deklarasi penguatan kerja sama pendidikan. Hal tersebut merupakan langkah untuk memperkuat peranan pendidikan dalam membangun masyarakat ASEAN. “Saat ini bahkan tengah digodog ASEAN 5 Year Work Plan on Education 2016 – 2020 serta peluang di bidang pendidikan melalui The ASEAN University Network, The Asean Curriculum Sourcebook, dan The Asean International Mobility for Student,” imbuhnya.

Lebih lanjut Gatot menuturkan bahwa hal tersebut juga membuka peluang bagi pemuda Indonesia untuk melanjutkan pendidikan ke berbagai universitas di lingkup Asean. Bahkan, saat ini Kemristekdikiti menargetkan mengirim lebih dari 5.000 pelajar untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi hingga 2019 nanti.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Rekomendasi
Berita Lainnya