SOLOPOS.COM - Anggota GameDev Berfoto bersama piala dan produk game hasil karyanya. Game buatan mahasiswa FTI UKSW ini diboyong dalam sebuah pameran di Korea. (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-Humas UKSW)

Kampus di Salatiga, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), bakal mengantar karya mahasiswanya ke Korea.

Semarangpos.com, SALATIGA – Berkat prestasi memenangi kompetisi board game di Surabaya, tiga karya mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga berhak diikutkan dalam pameran bertajuk Global Game Exhibition G-Star 2016 di Busan, Korea Selatan, pertengahan November 2016 ini.

Ketiga karya yang akan disajikan dalam pameran di Korea itu merupakan hasil karya desain para mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Teknologi Informasi (FTI) UKSW yang tergabung dalam komunitas pencinta game board bernama Game Development (GameDev). Ketiga karya itu sebelumnya memenangi kompetisi board game bertajuk Surabaya Board Game Market (Subogama) yang digelar di Surabaya, Oktober lalu.

Dalam kompetisi itu, Game Dev memperlombakan empat karyanya di empat kategori berbeda. Namun, dari empat karya yang diperlombakan hanya tiga yang berhasil menyabet juara satu, yakni pada kategori satu pemain (soltaire), dua pemain (battle), dan multiplayer competitive.

Pada kategori satu pemain, GameDev dari kampus UKSW Salatiga itu diwakili tim desain yang beranggotakan Eka Damayanti, Allez Martin Tangidy, dan T. Arie Setiawan Prasida, dengan game berjudul Mie Ayam The Game. Sementara di kategori dua pemain, tim desain yang terdiri dari Imanuel Vicky Christian dan Yovita Febriana Aviant, memenangi kompetisi dengan game berjudul Newbie Navigators. Adapun di kategori Multiplayer Competitive, tim desain yang terdiri dari Tanaka Bayu Mukti dan Jasson Prestiliano, menang dengan game berjudul Rimid Nested.

Salah satu mahasiswa UKSW yang juga menjadi anggota desain game board, Allez Martin Tangidy, merasa bangga atas prestasi yang diraih timnya. Ia menilai keberhasilan itu tak terlepas dari game yang disajikan timnya yang cukup unik, salah satunya yakni Mie Ayam The Game yang mengangkat kebiasaan masyarakat Indonesia yang gemar menyantap mie ayam.

“Mie ayam kan sudah jadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia, kami ingin mengangkatnya jadi sebuah game. Game ini memposisikan pemain sebagai penjual mie ayam. Dari permainan ini kami ingin memberikan nilai moral agar tidak menganggap remeh suatu pekerjaan karena setiap pekerjaan memiliki kesulitannya tersendiri,” tutur Allez dalam siaran pers kepada Semarangpos.com, Selasa (8/11/2016).

Senada juga diungkapkan mahasiswa kampus UKSW Salatiga lainnya yang juga masuk dalam anggota tim desain, T. Arie Setiawan Prasida. Terlebih lagi berkat keberhasilan memenangi kompetisi di Surabaya itu, karya-karya timnya berkesempatan dipertontonkan kepada para penggemar game board di dunia melalui pameran di Korea nanti. “Menang itu bonus bagi kami, yang jelas bangga dengan pencapaian di luar dugaan. Menghadapi 31 karya lainnya tidak mudah. Kedepannya kami akan terus berkarya, dan tak pernah bosan berinovasi untuk hasil yang lebih baik,” tegas Arie.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Rekomendasi
Berita Lainnya