SOLOPOS.COM - Kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. (Uksw.edu)

Kampus di Salatiga, yakni UKSW menampung 24 mahasiswa asing yang ingin belajar budaya.

Semarangpos.com, SALATIGA – Sebanyak 24 mahasiswa asing yang berasal dari Amerika Serikat dan Australia mengikuti Consortium for the Teaching of Indonesia (COTI) 2016 dan Program Intensif Belajar Bahasa dan Budaya Indonesia (PIBBI) ke-69 di kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga, Senin (20/6/2016).

Direktur Language Training Center (LTC) UKSW, Johanna Likumahuwa mengungkapkan kali ini tercatat 12 peserta mengikuti PIBBI dan 12 peserta mengikuti COTI. “Peserta PIBBI kali ini masih didominasi mahasiswa dari Australian National University. Ada satu peserta PIBBI yang merupakan guru bahasa Inggris di Deakin University,” kata Johanna dalam siaran pers kepada Semarangpos.com, Rabu (22/6/2016).

Peserta COTI kali ini adalah mahasiswa dari beberapa universitas di Amerika Serikat, seperti dari Harvard University, Cornell University, University of Wisconsin, University of California Los Angeles dan John Hopkins University. Ke-12 peserta PIBBI akan mengikuti program belajar bahasa dan budaya Indonesia sampai 15 Juli 2016 mendatang.

Selain dibagi menjadi kelas-kelas kecil, mereka juga belajar budaya Indonesia, meliputi memasak dan juga karawitan. “Hasil belajar budaya ini akan ditampilkan dalam kelas budaya satu Juli mendatang,” imbuh Johanna.

Berbeda dengan program PIBBI, 12 mahasiswa Amerika Serikat peserta COTI akan belajar bahasa Indonesia secara lebih mendalam. Selama mengikuti program sampai 10 Agustus mendatang, mahasiswa akan belajar bahasa Indonesia dalam beragam topik seperti politik, keagamaan, ekonomi, budaya dan gender. Bukan hanya belajar di kelas, peserta juga akan mengadakan kunjungan ke berbagai tempat sesuai tema yang dipelajari.

“Rencananya peserta COTI akan mengunjungi bank sampah di Blotongan, PERCIK, dan juga salah satu UMKM di daerah Cengek,” terang Johanna.

Sama halnya dengan peserta PIBBI, peserta COTI juga belajar di kelas budaya meliputi kelas memasak dan karawitan. Di kelas budaya memasak, peserta akan diajarkan pemanfaatan daun pisang untuk kuliner Indonesia. Selama mengikuti program, kebanyakan peserta akan tinggal di rumah-rumah warga Salatiga agar bisa mempelajari kehidupan sehari-hari orang Indonesia.

Setidaknya ada 20 homestay yang ditinggali peserta. Dua program ini dibuka secara resmi oleh Rektor UKSW Prof. Dr (H.C). Pdt. John A. Titaley, Th.D seusai Ibadah Senin di GKJ Salatiga. Dalam sambutannya, Rektor mengucapkan selamat datang di Salatiga, khususnya ke kampus UKSW Salatiga kepada semua peserta.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Rekomendasi
Berita Lainnya