SOLOPOS.COM - Ilustrasi kuliah tatap muka di masa pandemi Covid-19. (Dok. Solopos.com-Nicolous Irawan)

Solopos.com, YOGYAKARTA — Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengizinkan kampus menyelenggarakan kuliah tatap muka 100 persen. Tetapi, pemerintah DIY mengajukan sejumlah syarat.

Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan pemberlakuan perkuliahan tatap muka 100 persen mempertimbangkan kesiapan sarana prasarana kampus. Pemerintah DIY, katanya, memberikan keleluasaan kepada kampus, tetapi wajib memenuhi syarat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain sarana prasarana, Aji, sapaan akrab Kadarmanta Baskara Aji, menyebut tentang protokol kesehatan. Aji menyinggung tentang salah satu protokol kesehatan, yakni tidak berkerumun.

Baca Juga : Hore! Libur Semester di Madiun Telah Tiba, Ingat Pesan Ibu Ya…

“Kalau kampus ini sudah menghitung jika perkuliahan tatap muka 100 persen dijalankan tetap bisa sesuai prokes, yakni jaga jarak dan lainnya, ya enggak masalah. Tentu diizinkan,” katanya Rabu (5/1/2022).

Aji juga menyinggung syarat lain, yakni mahasiswa yang akan mengikut perkuliahan tatap muka 100 persen harus telah mendapatkan vaksin Covid-19 minimal dosis pertama. Pemerintah DIY juga menyampaikan kesanggupan melaksanakan vaksinasi Covid-19 kepada mahasiswa yang belum mendapatkan vaksin Covid-19.

“Kebijakan daerah, jika masih ada yang belum vaksinasi [Covid-19], ya kami akan berikan vaksin,” ucapnya.

Baca Juga : UNS Solo Terapkan PTM Bergantian pada Semester Depan, Apa Maksudnya?

Ia meminta kampus menginventarisasi mahasiswa yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 sehingga tim Pemerintah DIY bisa merespons dengan mendatangi kampus. Aji mengklaim telah berkoordinasi dengan kampus di DIY terkait pembukaan kuliah tatap muka 100 persen.

“Jadi prinsipnya diperbolehkan 100 persen asal sesuai prokes [protokol kesehatan]. Kalau misalnya 100 persen kok kampusnya kelihatan suk-sukan [sesak atau berkerumun], ya 50 persen dulu. Menyesuaikan kondisi kampus.”

Aji juga memberikan solusi apabila kampus tidak memadai untuk melaksanakan perkuliahan tatap muka 100 persen, yakni menggelar perkuliahan secara bertahap atau campur daring dan luring.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya