SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong> — Dengan sentuhan kreativitas, desa yang biasa-biasa saja bisa berubah menjadi tempat menarik untuk dikunjungi.</p><p>Seperti Dusun Sambirejo, Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel, <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180415/492/910537/2-nyawa-melayang-akibat-tenggelam-di-2-objek-wisata-boyolali" title="2 Nyawa Melayang akibat Tenggelam di 2 Objek Wisata Boyolali">Boyolali</a>, wilayah RT 001/RW 007 yang didiami 45 keluarga tadinya hanya kawasan sederhana. Rumah-rumah kayu berjajar di wilayah itu sebelumnya tidak berbeda dibanding suasana di desa-desa sekitarnya.</p><p>Namun, warga setempat khususnya para anggota karang taruna menyulap daerah itu menjadi desa yang menarik. Di pintu masuk, warga setempat &ldquo;menyambut&rdquo; calon pengunjung dengan gapura bambu dengan tulisan identitas dusun.</p><p>Setelah melewatinya, pengunjung langsung menapaki jalan cor penuh lukisan tiga dimensi (3D) dengan tema beragam. Melangkah di jalan sepanjang sekitar 100 meter itu pengunjung &ldquo;dinaungi&rdquo; payung-payung warna-warni di atas jalan.</p><p>Lebih ke dalam, pengunjung akan menjumpai <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180425/492/912133/cak-dikin-bikin-wisata-air-ngehits-di-banyudono-boyolali" title="Cak Dikin Bikin Wisata Air Ngehits di Banyudono Boyolali">spot-spot selfie</a> yang sengaja dibuat warga untuk memanjakan pehobi swafoto. Spot itu antara lain replika donat raksasa yang terbuat dari pelampung.</p><p>Replika ini ternyata bukan sekadar pajangan, tetapi memiliki makna. Replika itu dibuat untuk menggambarkan produk makanan home industry yang menjadi kebanggaan warga.</p><p>Sebagian penduduk RT tersebut berprofesi sebagai pembuat/pedagang produk aneka penganan yang mereka jual di Pasar Ampel dan sekitarnya. Produk itu mulai dari gorengan, kue molen, kue cucur, kelepon, onde-onde, dan sebagainya.</p><p>Tak hanya berfoto-foto, pengunjung juga bisa melihat proses poduksi penganan-penganan tersebut di rumah-rumah warga. Tentu hal ini jika waktunya bertepatan dengan jam produksi dan sebelum mereka membawanya ke pasar untuk dijual.</p><p>Di wilayah yang berjarak sekitar 12 km arah barat laut dari Kota Boyolali itu juga terdapat spot selfie dengan latar belakang yang menarik, antara lain gazebo, taman, kupu-kupu raksasa, dan bando bunga.</p><p>Selain berfoto, pengunjung juga bisa menikmati waktu dengan memancing di kolam ikan buatan, plus mengobrol santai dengan penduduk.</p><p>Ketua karang taruna dukuh tersebut, Ulin Nurrohim, mengatakan kreativitas ini didukung semangat warganya menuju <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180214/492/894341/wisata-boyolali-rumah-arca-boyolali-simpan-250-benda-bersejarah" title="WISATA BOYOLALI : Rumah Arca Boyolali Simpan 250 Benda Bersejarah">kampung wisata</a>. &ldquo;Awalnya ada lomba kampung tingkat desa, lalu kami bikin kampung wisata dengan unggulan spot selfie dan komoditas home industry yang memang sudah menjadi mata pencaharian mayoritas warga di sini,&rdquo; ujarnya didampingi rekannya, Triadi dan Sunardi, saat ditemui wartawan, Jumat (31/8/2018).</p><p>Sementara itu, ketua RT setempat Surono sangat mendukung kreativitas warga tersebut. Agar kampung wisata ini dapat lebih maju, Surono berencana mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dengan mengikutsertakan pada pelatihan-pelatihan pariwisata.</p><p>Terpisah, Kepala Desa Urutsewu Haryanto mengatakan akan meminta dukungan Pemkab Boyolali untuk pengembangan kampung wisata tersebut.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya