SOLOPOS.COM - Seratusan lampion menghiasi Jl Nias RT 034/RW 011, Sarigunan, Sragen Wetan, Sragen, Jumat (12/3/2021). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Deretan lampu lampion berwarna merah menghiasi sepanjang Jl Nias sepanjang 150 meter di Kampung Sarigunan, Sragen Wetan, Sragen, Jumat (12/3/2021). Sejumlah warga sepanjang jalan itu pun mulai berbenah.

Ada yang membuka dhasaran untuk berjualan makanan dan minuman ringan. Ada pula warga yang memasang lampu berkarakter bunga di depan rumah. Dari ujung utara Jl Nias terdapat gapura yang dihias sedemikian rupa dengan hiasan imitasi bermotif flora.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di samping timur gapura itu terdapat ruang swafoto berupa lambang daun cinta yang dihias lampu warna-warni. Baliho neon box dengan branding Sarigunan, Kampung Wisata Lampion, menjadi identitas baru bagi kampung di Sragen Wetan itu. Ada 170 lampion yang terpasang dan tujuh lampu karakter. Ada karakter naga, burung hong, kubah masjid karena dekat musala, dan bunga sakura.

Baca Juga: Guyuran Hujan Sambut Kedatangan Jenazah Habib Hasan Mulachela di Solo

Lampu-lampu yang identik dengan budaya Tionghoa itu dipadukan dengan mural batik dan gunungan wayang serta mural para seniman tradisi saat menabuh gamelan. Gambar-gambar mural itu identik dengan budaya Jawa.

Pancasila

“Di situlah sebenarnya persatuan dan kesatuan itu dibangun. Kami tidak ingin menonjolkan budaya tertentu tetapi kami ingin mewujudkan Pancasila di kampung ini. Kebersamaan warga Sarigunan yang ditonjolkan,” kata Ketua Panitia Sarigunan Kampung Wisata Lampion, Sragen, Entik Wisudani, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (12/3/2021).

Kampung wisata lampion itu akan diresmikan Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati pada Sabtu (13/3/2021) malam. Peresmian kampung itu pun akan berlangsung secara sederhana dengan protokol kesehatan ketat karena masih masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.

Baca Juga: Masjid Sriwedari Solo Sudah Tahap Akhir Tapi Belum Siap Untuk Lebaran

Entik menyebut undangan hanya 25 orang. Para warga pun menyaksikan seremonial peresmian secara virtual live lewat kanal Youtube. “Peresmian nanti hanya sambutan, menyalakan lampion bersama, potong tumpeng, dan penandatanganan prasasti serta dilanjutkan peninjauan lokasi,” ujar Entik.

Persiapan Kampung Wisata Lampion Sragen itu sudah cukup lama. Tadinya peresmian bakal digelar Februari lalu dengan mengambil momentum Tahun Baru Imlek tetapi karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan kemudian ditunda hingga Maret.

Fashion Show

“Saat peresmian nanti ada pre-event Solo Batik and Food Festival berupa fashion show dengan mendatangkan desainer nasional dan lokal semua berangkat dari swadaya masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: Buka Lagi Setelah 5 Pedagang Meninggal Positif Covid-19, Begini Kondisi Pasar Jambangan Karanganyar

Pembukaan Kampung Wisata Lampion itu menggandeng Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga atau Dispora Sragen, Pemerintah Kecamatan Sragen, dan Kelurahan Sragen Wetan.

Sementara itu, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan kreasi masyarakat Sarigunan untuk membangkitkan ekonomi warganya tidak perlu ditunda selama masyarakatnya patuh terhadap protokol kesehatan. Yuni, sapaan akrabnya, mendengar memang ada acara fashion show dalam acara itu.

“Saya jadi terbayang Pasar Bahulak di Plupuh yang tidak mungkin menghindari kerumunan. Kala saya enggak datang akan berbeda. Tetapi kalau saya datang harus dipastikan dulu protokol kesehatannya. Kampung Lampion itu menjadi salah satu upaya untuk mendongkrak ekonomi masyarakat,” ujar Bupati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya