SOLOPOS.COM - Penari Rodat tampil pada Pasar Budaya Oro-Oro Bukuran di Desa Bukuran, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Minggu (21/11/2021). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN – Warga meresmikan Kampung Rodat di Dukuh Bukuran, Desa Bukuran, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Sabtu (20/11/2021). Warga berharap rodat menjadi tradisi yang dapat mendukung desa wisata di Kawasan Sangiran.

Ketua RT 010 Dukuh Bukuran, Sholeh, menjelaskan konsep Kampung Rodat menjadi tempat edukasi warisan leluhur tersebut dan menjadi salah satu destinasi di Kawasan Sangiran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Konsepnya ini dibikin sederhana namun betul-betul mengandung budaya dan tentunya menarik wisatawan. Dengan dukungan masyarakat yang terutama anak muda ini menjadikan Rodat sebagai daya tarik wisatawan asing maupun lokal,” kata dia, Minggu (21/11/2021).

Baca Juga: Mati Suri 12 Tahun, Pemdes Bukuran Sragen Akan Hidupkan Lagi Rodat

Sholeh mengatakan ada sejumlah potensi desa setempat sebagai pendukung Kampung Wisata Rodat untuk edukasi dan pariwisata seperti atraksi permainan tradisional, kuliner tradisional, dan atraksi gejog lesung. Pasar Budaya yang didukung pemerintah desa, pemerintah daerah dan pemerintah pusat dua tahun terakhir menjadi asa bagi untuk melestarikan Rodat.

Kepala Desa Bukuran Heriyanto mengatakan Rodat merupakan ikon Desa Bukuran yang seharusnya semua pihak memiliki peran untuk melestarikan tradisi tersebut. Upaya bersama antara pemerintah dan warga melestarikan Rodat melalui peningkatan sumber daya manusia dan barang-barang yang dibutuhkan.

“Kegiatan yang positif melalui seni budaya ini harapannya bisa berjalan menjadi penyangga desa wisata dan menjadi penyangga Museum Sangiran,” kata dia.

Baca Juga: Ekspedisi KRL Solo-Jogja : Unik! Ada Kesenian Rodat, Tari Purba, hingga Wiro Sangir di Sangiran

Menurut dia, empat desa di Kecamatan Kalijambe telah berkomitmen kerjasama di bidang pariwisata melalui Badan Usaha Milik Desa Bersama, salah satu isu yang dibahas merupakan akses jalan dan transportasi sehingga turis dapat berkunjung ke empat desa dengan mudah.

“Rodat bisa ditampilkan ketika ada pengunjung. Ada harapan dari warga masyarakat karena sudah ada kementerian dan desa. Jangan sampai jalan di tempat saja. Desa menginginkan warga bergerak dan insyaallah kami bersama berupaya maksimal demi kemajuan desa kami,” ungkapnya.

Heri mengatakan pemerintah desa, kecamatan, dan kabupaten bisa memakai anggaran pada kegiatan tertentu dengan mengananggap Rodat.

Baca Juga: Semarak, 8 Desa di Kawasan Sangiran Buka Pasar Budaya Bersamaan

Selain itu, desa akan mengarahkan Rodat juga menampilkan anak-anak dan perempuan supaya Rodat lebih diminati masyarakat. Selipan musik modern pada rangkaian pentas juga bisa menambah daya tari Rodat.

“Untuk kesenian supaya warga antusias harapan kami warga juga ada greget menghadirkan rodat pada misalkan malam midodareni. Enggak mahal-mahal kok kasih makan minum sebagai tamu dan kasih seberapa,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya