SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ramadan (Freepik)

Solopos.com, KLATEN – Pemkab Klaten melarang kegiatan kampung Ramadan tahun ini. Salah satu alasan yakni kegiatan kampung Ramadan berpotensi menimbulkan kerumunan di tengah kondisi yang masih pandemi Covid-19.

Kampung Ramadan merupakan kawasan yang banyak menjajakan makanan atau hal-hal bertema Ramadan. Sebelum ada pandemi, kampung Ramadan bermunculan di berbagai daerah dan biasa ramai menjelang waktu berbuka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“[Kampung Ramadan] tidak diizinkan digelar. Untuk kegiatan keagamaan diizinkan digelar dengan tetap sesuai protokol kesheatan mematuhi kapasitas maksimal 50 persen,” kata Bupati Klaten, Sri Mulyani, saat ditemui wartawan di Pendopo Pemkab Klaten, Selasa (13/4/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Sepaket Wisata Jogja-Solo-Sangiran Bersama KRL

Bupati Klaten mengatakan kegiatan kampung Ramadan belum diizinkan digelar karena berpotensi menimbulkan kerumunan.

“Dari pengalaman yang sudah itu kampung ramadan ramai dan uyuk-uyukan. Akan sulit mengawasi apabila sampai menimbulkan kerumunan yang padat,” kata Mulyani.

Hal senada disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setd Klaten, Ronny Roekmito. Ronny mengatakan pertimbangan belum ada izin menggelar kegiatan kampung Ramadan lantaran berpotensi menimbulkan kerumunan.

“Pertimbangannya berpotensi menimbulkan kerumunan. Karena waktu kegiatan pendek. Selain itu dalam Inmendagri yang mengatur PPKM mikro, kegiatan kuliner masih dibatasi. Dari pada nanti tetap diizinkan justru menimbulkan masalah, lebih baik tahun ini tidak diperbolehkan,” jelas dia.

Baca juga: Es Potong, Kuliner Klaten Pembangkit Kenangan Masa Kecil

Kampung Ramadan

Ronny mengatakan hingga kini lokasi-lokasi yang biasa menggelar kegiatan kampung Ramadan mematuhi ketentuan tersebut. Dia menyontohkan seperti yang dilakukan oleh Takmir Masjid Mlinjon, Kelurahan Tonggalan, Kecamatan Klaten Tengah yang memastikan tahun ini panitia Ramadan di Masjid Mlinjon tak menggelar kegiatan kampung Ramadan.

Salah satu takmir Masjid Mlinjon, Eko Hari Mursanto, membenarkan kegiatan kampung Ramadan kembali ditiadakan. Sebelum ada pandemi Covid-19, saban sore pedagang memenuhi kawasan tepi jalan raya sekitar masjid ketika Ramadan bergulir.

“Ini tahun kedua kampung Ramadan di Masjid Mlinjon ditiadakan. pertimbangan kami tidak mengadakan kampung Ramadan karena khawatir justru akan menimbulkan klaster baru. Karena yang datang itu tidak hanya dari wilayah kami sendiri. Biasanya kampung Ramadan diikuti 75-100 pedagang,” kata Eko Hari Mursanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya