SOLOPOS.COM - Sejumlah pelaku UMKM mengikuti pelatihan mengenai kuliner halal di Kauman, Pasar Kliwon, Solo, Senin (6/12/2021). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah pelaku usaha kuliner di Kelurahan Kauman, Pasar Kliwon, Solo, mengikuti pelatihan kuliner halal, Senin (6/12/2021). Kegiatan tersebut digelar salah satunya sebagai upaya pengembangan kuliner halal di wilayah tersebut.

Pelatihan digelar Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan sejumlah instansi lainnya. Kepala Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan industri halal saat ini telah tumbuh menjadi perspektif baru dalam perkembangan bisnis pasar dunia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Konsumsi produk halal saat ini tidak terbatas hanya pada kalangan muslim namun sudah merambah ke kalangan nonmuslim yang mengenal halal sebagai prasyarat bagi produk yang baik, sehat, dan bermutu tinggi.

“Untuk itu, peluang untuk pengembangan produk dan industri halal sangat terbuka saat ini dan ke depannya di berbagai wilayah di dunia,” katanya saat pelatihan kuliner halal di Kauman, Solo, Senin.

Baca Juga: RS UNS Solo Siap dengan Skenario Terburuk Gelombang Ketiga Covid-19

Menurutnya, setidaknya terdapat enam industri halal yang sudah ada dalam lingkup global, antara lain makanan, wisata halal, fashion, media, dan rekreasi, farmasi-kosmetika, serta keuangan. Dari enam sektor yang ada, makanan halal merupakan pilar industri halal terbesar karena mengusung konsep halalan thayyiban.

Konsep ini tidak hanya menjamin kehalalan produk, tetapi juga harus diproduksi di lingkungan yang bersih dan aman. Nugroho mengatakan konsep tersebut mampu menjawab tuntutan masyarakat internasional pada standar mutu produk yang tinggi yang menjamin keamanan serta asal-usul produk, terutama dengan adanya pandemi Covid-19.

Leader di Masa Depan

Dia menjelaskan Indonesia berpeluang besar dalam mengembangkan industri halal dunia dengan dinobatkannya Indonesia sebagai destinasi wisata halal terbaik oleh Global Muslim Travel Index 2019. Menurutnya, Indonesia mampu meraih posisi sebagai leader industri halal dunia di masa depan.

Baca Juga: Disebut Silicon Valley ala Solo, Sudah Ada Apa Saja di Solo Technopark?

Syaratnya para pemangku kepentingan (stakeholders) bersama-sama fokus pada pengembangan dan pembangunan industri kuliner halal di Solo dan Indonesia. “Untuk itu, Bank Indonesia Solo bersama dengan Pemerintah Kota Surakarta, Masyarakat Ekonomi Syariah [MES], dan stakeholders terkait lainnya mengembangkan program pilot project kawasan halal berbasis komunitas dan budaya di Kampung Kauman.,” jelasnya.

Ia menambahkan kawasan halal dirancang untuk mengembangkan produk-produk yang dipastikan kehalalannya sesuai dengan Sistem Jaminan Produk Halal. Program ini salah satunya menyasar pada industri kuliner Kampung Kauman yang ditujukan mendukung branding Solo sebagai destinasi wisata kuliner halal.

Hal itu sekaligus meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk Kampung Kauman. Pelatihan diikuti 50 anggota Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman (PKWBK) dan dilaksanakan pada 6-10 Desember 2021 di Kampung Kauman Solo.

Baca Juga: Air Kali Jenes Sering Berubah Warna Gegara Limbah, Ini Kata Wawali Solo

Ketua Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman (PKWBK) Solo, Gunawan Setiawan, mengatakan sesuai visi dan misi PKWBK, ia berharap agar UMKM di Kauman naik kelas serta bisa ikut andil di semua bidang, terutama di bidang perekonomian.

Perizinan

“Kauman ini kan berada di tengah kota. Dekat Keraton Solo, Pasar Klewer, Masjid Agung dan sebagainya. Jadi lokasinya sangat strategis. Kalau Kauman hanya sebagai penonton, akan sangat eman,” katanya, Senin.

Ia mengakui para pelaku usaha kuliner di Kauman, Solo, masih banyak membutuhkan pendampingan dan pelatihan. Terutama dalam hal perizinan serta pengembangan usahanya.

Baca Juga: Begini Cerita Munculnya Hotel-Hotel di Kawasan Kestalan Solo

“Warga kami pinter masak, hasilnya juga enak, tapi informasi mengenai perizinan belum lengkap. Hasilnya daya jual tidak bisa jauh. Hanya untuk lingkungan sekitar saja,” katanya.

Dia mengatakan dari 79 pelaku usaha yang ada, belum semuanya memiliki izin serta sertifikat halal. Karenanya, ia berharap melalui legiatan tersebut pemahaman masyarakat semakin meningkat dan ke depan produk di Kauman berizin dan bersertifikat halal.

Sementara itu, Area manager Bank Syariah Indonesia (BSI) Solo, Hari Nopa Kurniawan, mengatakan dalam hal ini BSI juga turut mendukung program pengembangan UMKM di Kauman. “Kami dorong agar mulai melirik jualan secara digital. Kami memberikan pelatihan digital marketing. Serta bagaimana mengemas agar lebih menarik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya