SOLOPOS.COM - Ilustrasi sembako. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KARANGANYAR — Warga RT 001-006/RW 004, Dusun Nglinggo, Desa Buran, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa tengah, memiliki lumbung pangan untuk membantu warga terkonfirmasi positif Covid-19 selama menjalani isolasi mandiri.

Lumbung pangan tersebut beroperasi sejak tiga hingga empat bulan lalu. Saat itu, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Karanganyar meningkat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Solopos.com mengecek data melalui akun Instagram Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar pada @dinkeskaranganyar. Kabupaten Karanganyar pernah mencatatkan kasus aktif positif Covid-19 sebanyak 1.867 kasus tepatnya 16 Juli 2021.

“Kasus Covid-19 meningkat lalu tokoh masyarakat dan karang taruna memiliki gagasan bagaimana membuat lumbung pangan. Dalam arti, kalau ada warga terkonfirmasi positif Covid-19 bisa mendapatkan bantuan dari situ [lumbung pangan],” kata salah satu tokoh masyarakat di Dusun Nglinggo, Teguh Sardiyanto, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (4/9/2021).

Baca juga: Baru 1 SMA di Karanganyar yang Ajukan Permohonan PTM, Lainnya?

Teguh menyampaikan pengalaman saat salah satu keluarga di Dusun Nglinggo dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Dia menceritakan keluarga tersebut mendapatkan bantuan dari pemerintah desa maupun kabupaten. Tetapi, jumlah bantuan kurang memadai karena mengacu ketentuan pemerintah.

“Dari situlah, kami inisiatif. Ayo, bantu warga dan keluarganya yang terkonfirmasi positif Covid-19. Terutama yang tergolong kurang mampu,” ujar dia.

Menggunakan Uang Jimpitan

Lumbung pangan tersebut memanfaatkan bangunan bekas digunakan pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK), keluarga berencana (KB), dan gudang untuk karang taruna. Bangunan itu untuk menyimpan beras, mi instan, minyak goreng, dan barang lain saat ini.

“Kebutuhan pokok yang disimpan di lumbung pangan itu bantuan dari masyarakat, donatur. Warga sekitar yang mampu antusias membantu secara sukarela. Ada juga yang dibeli menggunakan uang jimpitan. Masing-masing rumah kan kasih jimpitan Rp500. Itu lumayan banget,” ungkap dia.

Baca juga: Wisata Grojogan Sewu Karanganyar Gelar Simulasi Terbatas, Ini Tujuannya

Teguh bersyukur tidak ada kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di kampungnya saat ini. Meski demikian, barang kebutuhan pokok tersebut bisa disalurkan untuk warga kurang mampu, janda tua, dan anak yatim, piatu, maupun yatim piatu.

“Sebetulnya karang taruna itu rutin menyalurkan bantuan kepada warga kurang mampu, janda tua, anak yatim, piatu, yatim piatu setiap tiga bulan atau enam bulan sekali. Ya apa yang kami lakukan ini [lumbung pangan] bagian dari inovasi. Semoga bermanfaat bagi warga dan menginspirasi masyarakat,” jelasnya.

Selain lumbung pangan, beberapa waktu lalu karang taruna dan tokoh masyarakat di Dusun Nglinggo menyelenggarakan kegiatan berjemur bersama di halaman rumah masing-masing. Kegiatan tersebut dilakukan oleh warga yang saat itu terkonfirmasi positif Covid-19 maupun tidak. Saat itu, Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto memberikan bantuan paket sembako kepada warga yang menjalani isolasi mandiri dan kurang mampu.

Baca juga: 60 Anak Yatim Piatu Terdampak Covid-19 di Karanganyar Dapat Bantuan Sembako dan Uang

Karang taruna setempat juga mendapatkan bantuan sayur mayur dan lauk pauk dari donatur di Kabupaten Karanganyar. Wakil Bupati mengapresiasi upaya warga Nglinggo melalui lumbung pangan dan kegiatan bermanfaat lain di masa pandemi Covid-19.

“Ini bagus. Desa-desa lain bisa mencontoh ini. Mari bersama-sama sehat. Jangan ada panik. Mari bergerak bersama-sama mencegah persebaran Covid-19,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya