SOLOPOS.COM - Pergelaran angklung kebangsaan dalam Gelar Budaya Nusantara di Lapangan Drh. Soepardi Kota Mungkid, ibu kota Kabupaten Magelang, Jumat (20/12/2019) malam. (Antara-Kampoeng Dolanan Nusantara Borobudur)

Solopos.com, MAGELANG — Komunitas Kampoeng Dolanan Nusantara dari kawasan Candi Borobudur, Dusun Sodongan, Desa Bumiharjo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (20/12/2019) malam, menyajikan pergelaran angklung kebangsaan untuk mendukung Gelar Budaya Nusantara di Lapangan Drh. Soepardi Kota Mungkid, ibu kota Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Angklung kebangsaan memang tengah digelorakan Komunitas Kampoeng Dolanan melalui berbagai pementasan performa musik yang terus dikembangkan selama beberapa waktu terakhir. “Inilah yang menjadi landasan gerak angklung kebangsaan yang selalu kami gelorakan. Keliling dari satu sekolah ke sekolah lainnya, satu komunitas ke komunitas lainnya untuk tetap bersyukur hidup di Indonesia, mencintai Indonesia, dan menjaga Indonesia bersama-sama,” jelas pimpinan Kampoeng Dolanan Nusantara Borobudur Abet Nugroho di Magelang, Sabtu (21/12/2019).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia mengharapkan melalui pementasan kreasi performa musik angklung secara massal yang dirintisnya sejak beberapa tahun terakhir itu, menjadikan angklung sebagai wasilah pemersatu bangsa dan wasilah bela negara secara nyata, bagi semua generasi bangsa. Sekitar 500 angklung dibunyikan secara bersama-sama pada Gelar Budaya Nusantara dalam rangka Hari Bela Negara diselenggarakan Jumat malam oleh Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Kabupaten Magelang di Lapangan Drh. Soepardi Kota Mungkid, Ibu Kota Kabupaten Magelang.

Para pemain yang kalangan pelajar, mahasiswa, guru, dan beberapa elemen masyarakat Kabupaten Magelang pada kesempatan itu, melalui alat musik angklung membawakan sejumlah lagu, seperti Satu Nusa Satu Bangsa, Indonesia Pusaka, dan Tanah Airku. Para pemain mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Nusantara.

Menggambarkan seperti miniatur Indonesia yang kaya dengan ragam seni dan budaya. Seluruh anak bangsa yang berkumpul bersatu menciptakan harmoni keindahan melalui angklung kebangsaan, dan menjadi momentum yang langka, angklung kebangsaan mampu menjadi perekat persatuan, memupuk cinta tanah air, dan mengobarkan semangat bela negara bagi generasi muda, terang dia.

Abet yang juga Ketua Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Kabupaten Magelang dalam keterangan tertulisnya itu, mengatakan pendekatan secara efektif bisa dilakukan kepada generasi muda untuk mengajak bela negara melalui jalur kebudayaan. “Yang harus disentuh adalah hatinya dan peran kebudayaan memungkinkan untuk itu, sehingga jika hati ini sudah tersentuh maka spirit bela negara akan muncul dengan sendirinya,” katanya.

Dalam acara itu juga ditampilkan tarian dari beberapa daerah, seperti tari Saman dari Aceh, tari Ranah Minang dari Sumatra Barat, tari Panembrahma dari Bali, tari Kodudok dari Kalimantan, tari Soreng dari Kabupaten Magelang, gerak tari Gemu Famire dari Nusa Tenggara Timur oleh gabungan personel TNI dan Polri, serta paduan suara oleh guru-guru seni di bawah koordinasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang.

Kepala Kantor Kesbangpol Pemkab Magelang Karya Humanita menyampaikan bahwa Magelang salah satu daerah dengan masyarakat yang beragam latar belakang tetapi terus memperkuat semangat hidup bersama dan menjaga persatuan bangsa di daerah itu. “Kegiatan semacam ini sangat diperlukan untuk menjalin komunikasi dan memupuk rasa persaudaraan sesama anak bangsa,” tutupnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya