SOLOPOS.COM - KERJAKAN SOAL -- Para peserta lomba Cerdas Cermat Tertib Lalu Lintas mengerjakan soal melalui program Audio Visual Integrated System (AVIS) di ruang Satlantas Polres Wonogiri, Rabu (21/9/2011). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery S)

Wonogiri (Solopos.com) – Pembinaan ketertiban lalu lintas bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menggelar Cerdas Cermat Tertib Lalu Lintas yang dilakukan Satlantas Polres Wonogiri, Rabu (21/9/2011).

KERJAKAN SOAL -- Para peserta lomba Cerdas Cermat Tertib Lalu Lintas mengerjakan soal melalui program Audio Visual Integrated System (AVIS) di ruang Satlantas Polres Wonogiri, Rabu (21/9/2011). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery S)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kegiatan yang dilakukan di salah satu ruangan di Kantor Satlantas Polres Wonogiri, ini tidak dilakukan dengan tanya jawab seperti umumnya, namun dengan bantuan perangkat Audio Visual Integrated System (AVIS) yang biasanya dipakai untuk menguji para pemohon SIM. Di layar di bagian depan ruangan muncul tayangan adegan keramaian di jalan raya, yang menunjukkan seorang pengendara motor menyalip kendaraan-kendaraan di depannya secara zig-zag.

Dari sudut ruangan, terdengar pertanyaan apakah tindakan pengendaraan motor itu benar atau salah? Para peserta pun menjawab dengan memencet tombol warna biru atau merah sesuai pilihan mereka. Selang beberapa detik kemudian, muncul jawaban bahwa pengendara motor tidak boleh mendahului kendaraan di depannya dengan cara zig-zag.

Kegiatan dalam rangka memperingati HUT ke-56 Korps Lalu Lintas Polri itu diikuti enam SMA dan sederajat yakni SMAN 2 dan 3 Wonogiri, MAN, SMKN 2 Wonogiri, SMA Pancasila 1 Wonogiri dan SMK Gajah Mungkur. Juara lomba tingkat Polres akan menjadi duta di ajang serupa tingkat Polda Jateng.

Sebelumnya, Kapolres Wonogiri AKBP Ni Ketut Swastika dalam sambutannya menegaskan pada semester I tahun ini, jumlah kejadian kecelakaan di Kota Gaplek sebanyak 279 kasus. Dari jumlah kejadian itu, ujarnya, korban meninggal 34 orang, luka berat 21 orang dan luka ringan 312 orang. “Kerugian material senilai Rp 160 juta. Mayoritas kejadian kecelakaan diawali dari pelanggaran lalu lintas,” tegas Kapolres.

Menurutnya, peserta lomba cerdas cermat yang notabene masih pelajar atau usia belia pemilik SIM (surat izin mengemudi) merupakan aset bangsa. Dia berharap, peserta lomba tidak memburu predikat juara namun berdampak pada tingkat kedisiplinan berlalu lintas. “Indikatornya, penurunan jumlah Lakalantas di jalan raya,” tandasnya.

Sementara itu, Kasatlantas AKP Juharno menyatakan, jeda 10 detik dalam menjawab soal sudah cukup lama dibanding kesempatan seseorang saat berkendaraan di jalan raya. “Seorang siswa bisa saja mendapat nilai 10 saat mengerjakan soal UN namun dalam menjawab pertanyaan visualisasi dibutuhkan kecermatan dan ketelitian. Jika ada yang mampu menjawab 30 pertanyaan dengan benar kami beri hadiah helm,” ujarnya. Ternyata, tak seorang pun peserta yang bisa.

tus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya