SOLOPOS.COM - ilustrasi (panel.mustangcorps.com)

Solopos.com, SUKOHARJO — Selebaran gelap yang mengimbau umat Islam tak nyoblos pada Pemilu 2014 muncul di Kartasura. Selebaran yang mengatasnamakan salah satu organisasi massa (ormas) tertentu tanpa tertulis penanggung jawabnya itu menyebut umat Islam haram nyoblos dalam pemilu.

“Saya mendapat selebaran itu dari salah satu warga Kartasura. Tetapi selebaran itu tidak mencantumkan siapa yang bertanggung jawab,” ujar salah seorang anggota KPU Sukoharjo Divisi Sosialisasi, Yulianto Sudrajat ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (3/4/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasar selebaran yang didapat, mencontreng di TPS merupakan bagian dari sistem demokrasi. Selebaran itu menyebut demokrasi sebagai buatan Amerika dan Yahudi sehingga haram mengikuti pemilu. Selebaran tersebut juga berisi dalil-dalil Al Quran dan hadis.

Meski di kop surat terdapat nama sebuah ormas Islam, di akhir selebaran tak disebutkan siapa penanggungjawabnya. “Saya menemukan selebaran itu di masjid yang di dekat rumah saya Kartasura. Selebaran itu ditemukan sehabis subuh,” ujar Nuril, warga Kartasura.

Kendati demikian, pihaknya berharap warga tidak terpengaruh terhadap imbauan tersebut. Selain itu pihaknya selama ini mengaku sudah melakukan sosialisasi pileg ke seluruh lapisan masyarakat, termasuk ke ormas Islam, Kristen, dan ormas agama lainnya. Terkait temuan itu dia mensinyalir masih ada golongan masyarakat tertentu yang tak sepaham dengan demokrasi. Tetapi selaku penyelenggara pemilu pihaknya mengaku telah melakukan sosialisasi soal pentingnya pemilu.

Menanggapi selebaran itu, pihaknya mengembalikannya kepada masyarakat karena pemilu dinilai sebagai bagian dari demokrasi yang ada di negeri ini. Secara terpisah, Sekretaris MUI Sukoharjo, Ikhsan Muhadi S. Ag., menegaskan pihaknya tak bisa berbuat banyak karena tak ada yang bertanggung jawab sehigga tak bisa dikonfirmasi.

Namun dalam hal ini pihaknya mengaku telah mempunyai pegangan kuat sesuai dengan fatwa MUI Pusat yang tak membolahkan golput. “Saya belum baca selebaran itu dan baru tahu dari Anda. Tetapi kami akan segera koordinasi dengan pengurus yang lain untuk menyikapinya,” kata Ikhsan.

Di bagian lain dia mengaku tak begitu yakin imbauan itu akan efektif. Sebab pada Musda beberapa waktu lalu MUI Sukoharjo dinilai telah mengibau warga Sukoharjo yang punya hak pilih agar menggunakan haknya pada pemilu mendatang. Karena hal itu dinilai bagian dari proses demokrasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya