SOLOPOS.COM - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Yudian Wahyudi (Istimewa/Dok. UIN Sunan Kalijaga)

Solopos.com, JOGJA — Kampanye ideologi Pancasila akan menyasar kaum milenial sebagai target utama. Milenial dinilai rentan terhadap paparan paham yang bertentangan dengan Pancasila karena hanya mengakses informasi yang setengah-setengah dari media digital.

Melihat situasi itu Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menilai perlu menggunakan semua media untuk mengkampanyekan Pancasila kepada masyarakat salah satunya kaum milenial. Penggunaan media ini jangan sampai bersifat indoktrinasi untuk mencegah kejenuhan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tiket KA Lebaran Bisa Dipesan Mulai Besok

“Ada beberapa program akan kita buat untuk anak muda. Program itu enggak kelihatan kampanye tapi ada isinya. Saya juga perintahkan agar BPIP menaikkan server-nya,” kata Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, saat ditemui Espos di Gedung Rektorat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Rabu (12/2).

Kampanye Pancasila secara lintas media itu misalnya melalui film pendek, komik, karikatur, hingga sepak bola. Ada tim kreatif khusus yang akan menyusun materi itu. Kampanye juga melibatkan banyak pihak mulai perguruan tinggi keagamaan, organisasi non pemerintah, hingga tamu-tamu negara.

Dianggap Sudutkan DPRD Karanganyar, Akun Facebook Raden Sykeyas Dilaporkan ke Polisi

“Kami berharap dukungan ini makin kuat,” terang dia.

Salah satu acara yang bakal dilaksanakan adalah seminar tentang kesatuan Pancasila di semua provinsi pada 19 Agustus mendatang. Acara itu akan akan dibuka oleh Ketua Dewan Pengarah BPIP, Megawati Soekarnoputri di kampus UIN Sunan Kalijaga melalui teleconference.

LIPI: Virus Corona Diduga Menular ke Manusia Lewat Trenggiling

“Setelah dibuka silakan setiap provinsi melaksanakan seminar. Hasilnya akan dihimpun dan dikirim ke pusat sebagai bahan pertimbangan,” ujar Yudian.

Tak hanya itu, BPIP juga sedang menyiapkan Garis-garis Besar Haluan Ideologi Pancasila (GBHIP). Saat ini statusnya masih digodok di internal BPIP. Pembikinan GBHIP ini masuk ke dalam Rencana Strategis 2020-2024.

Siap-Siap! Tiket Masuk Objek Wisata CokroTulung Klaten Bakal Naik Rp15.000/Orang

“Ini masih digarap di BPIP. Ada FGD bersama para ahli untuk materinya,” urai dia.

Ia berharap melalui kampanye Pancasila ini ke depan Pancasila bisa menjadi ideologi kebijakan. Upaya ini sedang dirumuskan oleh lima kedeputian mulai dari aspek sosial, finansial, politik hingga hukum. Terkait hal ini, BPIP akan memberikan usulan kepada presiden.

2 Hari Hilang, Warga Dlingo Boyolali Hanyut Di Sungai Belum Juga Ditemukan

“Kampanye ini tentunya membutuhkan peran media. Amplifikasinya kan butuh media. Kalau ditulis di koran, masuk online kan bisa dibaca seluruh dunia,” imbuh Yudian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya