SOLOPOS.COM - Calon Presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (kiri) menyalami Pimpinan Pondok Pesantren Al Anwar yang juga Ketua Majelis Syariah PPP K.H. Maimun Zubair (kanan) setibanya di Pondok Pesantren Al Anwar, Karangmangu, Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Minggu (4/5). Jokowi melakukan kunjungan ke Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk bersilahturahim dengan sejumlah pimpinan pondok pesantren dan tokoh politik dalam rangka pencalonan dirinya menjadi capres dari PDIP. (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Solopos.com, REMBANG — Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) KH Maimun Zubair mengakui mengenal secara dekat capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Kiai Maimun pernah menjadi koramil sehingga dekat dengan Prabowo. Namun, dirinya menegaskan tidak memihak kepada siapapun baik Prabowo Subianto maupun calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal tersebut dikatakannya ketika Jokowi melakukan silahturahmi di Pondok Pesantren Al-Anwar Karang Mangu, Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Sebelumnya, Prabowo Subianto mengunjungi sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) pada 20 April 2014 lalu.

Kedatangan Prabowo bersama dengan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadarma Ali saat itu untuk meminta KH Maimun mengakhiri konflik internal dalam partai. Walaupun berbeda partai, lanjutnya, tidak akan ada perbedaan karena satu kesatuan dan memiliki tujuan yang sama. Hal tersebut sama dengan, agama yang ada di dunia. Agama pada dasarnya sama dalam menjaga hak dan sikap manusia.

“Saya punya nasihat ada pun mempunyai misi untuk menyelesaikan masalah bangsa ini.  Tidak nama Islam tok, tetapi semua agama yang ada, agama apapun sebetulnya di dunia itu sama, itu sudah saya utarakan dalam menjaga jiwa, menjaga hak pilih, menjaga dr kehormatan manusia, dan menjaga keturunan,” terangnya seusai melakukan pertemuan tertutup selama dua jam di Pondok Pesantren Al-Anwar, Minggu (4/5/2014).

Dia menegaskan tidak akan mencampuri urusan partai terkait dukungan terhadap Jokowi, sebab dirinya sudah dianggap sesepuh di PPP. “Kalau saya mencampuri urusan itu, saya dianggap tidak sesepuh.
Kemarin saya bertemu dengan Prabowo, sudah baik sekali. Belum ada pembukaan apa-apa dengan Prabowo. Saya tidak mengikuti apa-apa terkait partai karena saya hanya sesepuh,” ucapnya.

Menurutnya, Jokowi menjadi sosok kader PDIP yang kuat di Jawa Tengah. Jawa Tengah ini menjadi pokok penting dari bagian sejarah Bangsa Indonesia pada masa pemeritahan kolonial Belanda.

Menanggapi calon wakil presiden yang cocok untuk mendampingi Jokowi, dia meyakini Jokowi sudah mengantongi calon yang sesuai dengan visinya. “Masih dikantongi,  mana yang lebih cocok. Ibaratnya, capres dan wakilnya itu seperti suami dan istri, yang harus dekat dan menjadi suami menjadi istri,” ujar Kiai Maimun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya