Solopos.com, JAKARTA — Pemimpin Redaksi Obor Rakyat Setyardi Boediono tidak menampik dirinya merupakan Asisten Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana.
“Saya sedang cuti. Ya saya asisten staf khusus presiden,”katanya di Jakarta, Sabtu (14/6/2014).
Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI
Namun dia menyanggah jika keberadaan tabloidnya terkait dengan posisinya di istana.
“Saya bukan PNS, saya asisten Staf Khusus presiden dan pernah menjadi wartawan. Tidak ada kaitannya dengan institusi. Setiap individu punya hal menyatakan pendapat,” katanya.
Dirinya juga menampik pemberitaannya yang menyudutkan Jokowi-JK, memberi indikasi bahwa dirinya pendukung Prabowo-Hatta.
“Saya tidak pernah mengatakan mendukung Prabowo-Hatta. Bisa saja saya membuat edisi Prabowo untuk mengkritisi dia, tapi tergantung kemampuan juga (finansial),”jelasnya.
Tabloid Obor yang banyak terdistribusi di lingkungan pesantren ini dinilai sebagai upaya black campaign untuk menjatuhkan Jokowi. Namun dia menganggap tabloid yang diterbitkannya itu sama saja dengan tabloid lainnya
“Saya mengapresiasi bahwa ada yang menganggap ini benar, kurang tepat. Namun, semua yang ditulis disitu adalah fakta, ini sikap politik saya,” katanya.
Tabloid Obor yang diterbitkan pada 5 Mei 2014 berjumlah 100 ribu eksemplar dan tersebar di lingkungan pesantren. Saat ini, tim sukses Jokowi-JK tengah mengupayakan untuk mengusut dugaan pelanggaran kepada Bawaslu dan Mabes Polri.