SOLOPOS.COM - Jokowi dan Syafii Maarif (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kepada pimpinan redaksi Tabloid Obor menemui kendala. Alasannya, nomor kontak dan alamat tabloid yang beberapa waktu lalu melakukan kampanye hitam terhadap capres nomor urut dua, Joko Widodo (Jokowi), tersebut tidak terlacak.

Anggota Bawaslu, Nasrullah, mengatakan Bawaslu sudah berusaha menghubungi Pemimpin Redaksi Tabloid Obor, Setiardi Budiono. Namun hingga kini kontak dan alamat kantor yang bersangkutan tidak jelas sehingga panggilan yang seharusnya dijadwalkan sejak kemarin kembali gagal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami berusaha mencari tempatnya tapi hingga kini kesulitan. Kami sudah coba keliling-keliling,” katanya kepada wartawan di Gedung Bawaslu, Jakarta, (6/6/2014).

Karena itu, Bawaslu meminta siapapun yang mengetahui alamat dan kontak si terlapor untuk berkoordinasi dengan Bawaslu. “Kami meminta bantuan teman-teman, jika ada yang tahu di mana tempatnya. Kami bahkan kesulitan untuk mengirimkan undangan saja,” tuturnya.

Sebelumnya, Tim Advokasi Jokowi-JK melaporkan Pemimpin Redaksi Tabloid Obor, Setiardi Budiono, atas dugaan pelanggaran pemilu terkait penistaan agama yang dituduhkan pada capres Jokowi. Sejak kemarin, perwakilan tabloid tersebut tidak datang untuk memenuhi panggilan Bawaslu.

Adapun beberapa bukti pemberitaan yang digugat oleh tim advokasi Jokowi antara lain berjudul Jokowi Capres Boneka, 184 Caleg Non-Muslim PDIP untuk kursi DPR RI, Capres Boneka Suka Ingkar Janji, serta Disandera Cukong dan Misionaris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya