SOLOPOS.COM - Amien Rais (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Solopos.com, JAKARTA — Calon presiden (capres) dari koalisi Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, PPP, PKS, dan PBB, Prabowo Subianto terus mendapat gangguan terkait dugaan kasus penghilangan secara paksa sejumlah aktivis pada 1997/1998 lalu.

Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PAN, Amien Rais, khawatir isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) itu akan dimanfaatkan oleh kubu lawan Prabowo, yakni Joko Widodo-Jusuf Kalla, yang diusung PDIP, Partai Nasdem, PKB, dan Partai Hanura.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia berharap, kedua kubu bisa bersikap dewasa dan mengedepankan visi misi serta program untuk bangsa ketimbang melakukan kampanye negatif. “Sekarang yang penting lihat ke depan kalau mau maju, jangan lihat ke belakang,” kata Amien di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (20/5/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Pada pemilihan presiden (Pilpres) 2009 lalu, Prabowo maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Kala itu, isu pelanggaran HAM yang diduga melibatkan Prabowo tidak sesanter menjelang Pilpres 2014 ini.

Menurut Amien, jika Prabowo mau, dia bisa saja membongkar keburukan Megawati. Sebab bagaimanapun juga saat masih berkoalisi di Pilpres 2009 lalu itu Prabowo mengetahui seluk beluk presiden kelima RI tersebut.

“Lima tahun lalu Pak Prabowo cawapres resmi Bu Mega dan sudah tahu track record-nya. Enggak usah buka-buka, kalau buka-bukaan, Pak Prabowo juga bisa buka aib mereka,” ingatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya