SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa SMKN 1 Sukoharjo membentangkan poster antipedofilia, anti seks bebas dan video porno di sekolah mereka ketika mendapat sosialisasi dari BNK Sukoharjo, Rabu (14/5/2014). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO – Badan Nasional Kabupaten (BNK) Sukoharjo bekerja sama dengan Puskesmas Bensodari menggelar kampanye antipedofilia dan seks bebas di SMKN 1 Sukoharjo. Hal itu dilakukan menyusul maraknya kasus pelecehan dan pedofilia di berbagai daerah yang disinyalir antara lain akibat maraknya peredaran video porno di kalangan pelajar.

“Pedofilia itu bisa timbul bukan hanya karena sifat pembawaan. Menurut kami orang yang sering kali melihat video porno selain mengakibatkan rusaknya moral juga bisa memicu timbulnya pedofilia. Karena itu kami dengan puskesmas sekarang ini mengingatkan kepada adik-adik pelajar di Sukoharjo agar waspada,” ujar penyuluh BNK Sukoharjo, Agus Widanarko ketika ditemui wartawan di sela-sela penyuluhan di SMKN 1 Sukoharjo, Rabu (14/5/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia akhir-akhir ini pihaknya mengaku banyak medapat keluhan dari para orangtua siswa yang khawatir keamanan putra-putri mereka. Karena jika melihat berita di berbagai media akhir-akhir ini pelecehan seksual marak terjadi di berbagai tempat.

Terkait itu beberapa waktu lalu pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik), Satpol PP, Kepolisian, TNI dan sebagainya menggelar razia pelajar. Tim gabungan itu berhasil menjaring delapan pelajar pada razia pelajar di warung internet di Kecamatan Kartasura dan Kecamatan Baki, Sukoharjo. Mereka dirazia diwarnet saat masih jam belajar.

Sementara itu dua siswa kelas 10 SMKN 1, Nanda Yunita dan Handika Prasetya berkomitmen menolak seks bebas, beredarnya video porno dan pelecehan seksual. Karena beberapa hal tersebut dinilai akan merusak generasi muda khususnya pelajar.

“Kami tentu juga menolak pedofilia yang sekarang lagi banyak diberitakan berbagai media massa. Karena hal itu selakin dilarang agama juga akan merusak moral generasi muda bangsa ini,” ujar Nanda didampingi Handika.

Pelajar dan Mahasiswa

Sementara itu dokter Puskesmas Bendosari, dr Aprilia Theresia juga mengaku prihatin dengan maraknya pelecehan seksual, seks soal di kalangan pelajar dan mahasiswa di wilayahnya akhir-akhir ini. Karena berdasar pengamatannya 60 sampai 70 persen pelajar dan mahasiswa yang berobat kepadanya terkena penyakit kelamin seperti sifilis dan gonore.

“Dalam layanan SMS yang kami buka, ternyata banyak masalah kesehatan yang dialami para pelajar dan mahasiswa. Mereka banyak yang terjangkit sifilis dan gonore akibat seks bebas. Ini tentu memprihatinkan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya