SOLOPOS.COM - Petugas Pusdalops BPBD Klaten memantau aktivitas Merapi secara online di BPBD Klaten, Rabu (12/1/2022). Hingga kini, tingkat aktivitas Merapi masih berada pada level siaga. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Kamera pemantau Gunung Merapi yang terpasang di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, rusak gegara tersambar petir.

Kamera pemantau tersebut dipasang BPBD Provinsi Jawa Tengah di Posko Induk 907 Balerante, Kecamatan Kemalang. Kamera CCTV itu menjadi satu-satunya kamera pengawas Merapi yang terpasang di wilayah Klaten.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto,  mengatakan rusaknya CCTV itu sudah terjadi sekitar sebulan terakhir. “Untuk EWS [early warning system] sebenarnya ada CCTV [closed circuit television] di Posko Induk 907 Balerante. Tetapi rusak tersambar petir. Kami sudah koordinasi dengan provinsi untuk dilakukan perbaikan,” kata Winoto saat ditemui di BPBD Klaten, Rabu (12/1/2022).

Baca Juga: Merapi Masuki Erupsi Efusif, Masyarakat Diminta Aktifkan Ronda Malam

Winoto mengatakan rusaknya kamera CCTV itu membuat BPBD sulit memantau Merapi secara visual dari wilayah Klaten. Pemantauan visual mengandalkan kamera CCTV yang terpasang di kabupaten lain seperti Sleman dan Magelang. Selain itu, pemantauan aktivitas Merapi mengandalkan informasi resmi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Kaur Perencanaan Desa Balerante, Jainu, menuturkan pemantauan Merapi yang dilakukan warga biasa mengandalkan pengawasan visual dengan mata telanjang. Ketika puncak Merapi tertutup awan, warga mengandalkan sinyal seismograf yang disiarkan setiap saat melalui pengeras suara di tengah perkampungan.

“Warga juga selalu memperbarui informasi terkait aktivitas Merapi dari laporan yang di-update BPPTKG setiap saat,” jelas dia.

Baca Juga: 2 Kubah Lava Terus Tumbuh, Gunung Merapi Masuki Masa Erupsi Efusif

Tingkat aktivitas Gunung Merapi hingga kini masih berada pada level III (Siaga). Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah Kali Woro dan sejauh 5 km ke arah Kali Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Warga diimbau tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya