SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, MADIUN — Sejumlah kambing kurban yang dijual di Kota Madiun teridentifikasi terkena penyakit pilek dan mata. Pedagang seharusnya tidak menjual hewan yang sakit itu untuk kurban. 

Hal itu terungkap saat petugas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun melakukan pemeriksaan di seluruh lapak penjualan hewan kurban. 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Madiunpos.com di sejumlah titik di Kota Madiun, Rabu (7/8/2019), penjual hewan kurban musiman itu menggelar lapaknya di pinggir-pinggir jalan. 

Kasi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun, Cahyarini, mengatakan pemeriksaan yang mereka lakukan adalah kegiatan rutin menjelang Hari Raya Iduladha. Petugas tidak hanya memeriksa hewan kurban yang dijual di pinggir jalan, tetapi juga di peternakan. 

“Untuk pemeriksaan hewan di peternakan sudah dilakukan sebulan sebelum Iduladha. Tapi untuk pemeriksaan di tingkat pedagang sepekan sebelum hari raya,” kata dia di sela-sela pemeriksaan hewan kurban di Jl. DI Panjaitan, Kota Madiun.

Cahya menyampaikan setidaknya ada 18 lokasi penjualan hewan kurban yang tersebar di tiga kecamatan di Kota Madiun. Petugas telah memeriksa hewan-hewan kurban itu. 
Dari hasil pemeriksaan, banyak ditemukan hewan kurban khususnya kambing yang menderita pilek dan penyakit mata. Petugas meminta pedagang memisahkan hewan kurban yang sakit itu supaya tidak menularkan ke hewan lain. 

“Lokasi yang sudah diperiksa akan mendapatkan surat keterangan dari dinas,” ujarnya. 

Untuk hewan yang berpenyakit pilek maupun mata direkomendasikan tidak dijual terlebih dahulu sampai sembuh. Meskipun penyakit pilek dan iritasi mata sebenarnya tidak berpengaruh pada dagingnya. Namun tidak memenuhi syarat sebagai hewan kurban.

Cahya menjelaskan penyebab hewan kurban sakit pilek dan mata adalah karena anomaly cuaca di mana  suhu sangat panas pada siang hari dan dingin pada malam hari. Selain itu, debu juga menjadi penyebab mata hewan kurban menjadi iritasi. 

“Ada juga hewan yang stres karena diangkut menggunakan kendaraan. Hewan ini kelelahan dan menjadi sakit,” jelas dia. 

Penjual hewan kurban di Jl. D.I. Panjaitan, Miarno, mengaku ada kambingnya yang sakit pilek, tapis sudah dipisah. Dia mengiyakan kondisi cuaca yang sangat dingin di malam hari membuat hewan ada yang sakit. Untuk antisipasinya, kandang tersebut dibuat tertutup dengan menggunakan terpal supaya lebih hangat di malam hari. 

“Harga kambing saat ini antara Rp1,7 juta sampai Rp3,2 juta. Saat ini sudah terjual enam ekor,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya