SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sapi menjadi hewan mewah bagi masyarakat pedesaan, namun saat ini harganya kian memburuk. Buruknya harga sapi membuat sejumlah peternak dan pedagang sapi kian cemberut. Kebijakan impor sapi diduga menjadi penyebab utama melorotnya harga sapi terutama di Gunungkidul. Buruknya harga sapi membuat para blantik sapi kecil-kecilan turut merugi.

Misar, 50, warga Dusun Slorot, Desa Semanu Kecamatan Semanu, kepada Harian Jogja, Selasa (17/5) mengatakan merugi hingga Rp1 juta kibat anjloknya harga sapi. Parahnya, persoalan itu diiringi dengan susahnya menjual sapi, lantaran sebagian besar masyarakat lebih memilih kambing.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Aneh memang, sapi murah tapi menjualnya susah,” ujarnya di Pasar Munggi Semanu.

Oleh karena banyaknya permintaan kambing yang datang dari masyarakat lokal maupun luar Gunungkidul, Misar memilih untuk berjualan kambing. Sementara dua ekor sapinya yang ia beli beberapa minggu lalu, tetap ia rawat di rumah dengan harapan jika terjadi kenaikan harga dan akan segera ia jual. Harapan kenaikan harga sapi, telah diimpikan Misar sejak tiga bulan terakhir, ia takut menjual sapi kulakan dua ekor tersebut karena akan merugi lebih besar.

Misar pun tak pernah mengetahui, siapa yang menaikkan dan menurunkan harga sapi. Mizar hanya tahu kondisi harga sapi akan naik atau turun, saat ia sudah melangkah ke  dalam pasar hewan.

“Berkali-kali saya bawa ke pasar hewan tapi harganya tidak cocok, kalau yang  satu ekor saya jual dan merugi satu juta” imbuhnya.

Hal yang sama juga dilakukan Suyadi, 48, warga Surodadi Ponjong, sejak tiga minggu terakhir ia menjadi blantik kambing karena hasilnya lebih menjanjikan. Selain harganya tidak terlalu anjlok, penjualannya juga tergolong cepat dan kerugian serta resikonya tidak terlalu besar.

Purwanto, 30, pemuda asal Trucuk, Klaten yang membeli belasan kambing dari Gunungkidul mengaku saat ini harga kambing mulai membaik.  Meski demikian, menurutnya harga kambing di Gunungkidul lebih murah daripada di kabupaten lain.(Wartawan Harian Jogja/Sunartono)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya