SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Sejumlah hewan ternak di Desa Ketro, Kecamatan Tanon, Sragen mati mendadak. Setidaknya ada lima ekor kambing dan 3 ekor sapi milik warga setempat mati lantaran diduga terkena bakteri penghasil racun. Warga setempat berlomba-lomba menjual ternaknya, lantaran khawatir hewan ternak mereka ikut mati.

Kepala Desa Ketro, Negro, kepada Espos, Rabu (9/6), mengungkapkan, kematian hewan ternak mendadak itu terjadi selama dua pekan terakhir. Sejumlah ternak itu milik Sagiman, Parman, Wagiman, Saidi dan kelompok tani. Sebagian besar ternak tersebut ada di Dukuh Tegalsari RT 2, Desa Ketro.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Beberapa hari lalu, petugas Dinas Peternakan sudah mengambil sampel darah untuk diuji di laboratorium Kabupaten Sragen. Sampai sekarang hasil uji laboratorium itu belum dketahui warga. Kami berharap Dinas Peternakan segera menyosialisasikan hasil uji itu dan segera melakukan langkah antisipasi agar kematian hewan ternak tidak meluas,” tegas Negro.

Hasil kalkulasi pemerintah desa setempat, kata dia, kerugian akibat kematian hewan tenak itu mencapai Rp 20 juta. “Nilai jual lima ekor kambing sekitar Rp 2 juta dan nilai jual tiga ekor sapi sekitar Rp 18 juta. Hewan ternak itu sudah indukan semua,” paparnya.

Kepala Dinas Perternakan dan Perikanan (Disnakan) Sragen, Eka Rini membenarkan telah mengirim petugas untuk pengambilan sampel darah. Menurut dia, sampel darah itu dikirim ke Solo dan Bogor, namun smapai sekarang berlum diketahui hasilnya. Untuk mengetahui hasil uji laboratorium itu membutuhkan waktu 3-4 hari.

“Analisa dokter hewan menyebutkan, kematian hewan ternak itu disebabkan bakteri kosridium, yakni sejenis baktri tanah yang bisa hinggap pada makanan lama. Bakteri ini bisa menghasilkan racun yang berdampak kematian pada hewan ternak yang terkena, karena menyerang organ dalam tubuh hewan,” ujarnya.

Sebagai antisipasinya, menurut dia, kebersihan hewan dijaga, termasuk kebersihan dan kelemababan pakan ternaknya. Pantaun petugas Disnakan, sambung dia, kematian hewan ternak akibat bakteri itu sering terjadi di Tanon. Daerah itu dipantau secara intensif oleh Disnakan.

trh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya