SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA — Rata-rata hunian kamar di hotel berbintang di DIY pada Februari 2013 hanya berkisar 40% hingga 50%.

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Istijab M Danunegoro mengatakan awal tahun biasanya memang merupakan musim sepi atau low season. Menurut Istijab, musim sepi masih akan terjadi hingga April.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“April biasanya baru mulai naik lagi, saat ini kebanyakan hotel memang hanya bertahan dari MICE saja,” ujar Istidjab saat ditemui, Senin (25/2/2013).

Lebih lanjut, kata Istijab, April mendatang, biasanya wisatawan mancanegara sudah mulai masuk, selain itu MICE juga biasanya akan lebih ramai. Ia menambahkan saat ini untuk mengatasi musim sepi, hampir semua hotel di DIY memberikan harga promo. Tak hanya bagi tamu individu, harga diskon pun biasanya diberikan bagi travel-travel agent.

“Meski memberikan harga promo tapi hotell tersebut tetap memberikan harga yang sesuai dengan kelasnya,” tambahnya.

Sementara itu, menurut Sekretaris PHRI DIY Deddy Eddy Pranowo mengatakan awal tahun ini lebih sepi jika dibandingkan periode yang sama di 2012 lalu. Sebab dengan banyaknya hotel di DIY, selain harus menghadapi musim sepi, hotel-hotel di DIY juga menghadapi persaingan yang cukup ketat.

Menurutnya, jika dibandingkan tahun lalu, terutama untuk hotel melati okupansi di low season pada awal tahun turun sekitar 5%. Dari sekitar 25% menjadi 20% di 2013 ini.

“Saat ini kita bertahan karena MICE dan wisata keluarga atau instansi saja,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya