SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla mengatakan hanya ada dua  pilihan posisi yang dapat diambil partai berlambang pohon beringin kedepan yakni setengah pemerintah (bergabung) atau independen.

“Kedepan Partai Golkar hanya punya dua pilihan, yakni; setengah pemerintah atau independen,” kata Ketum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla pada seminar “Golkar Bangkit” di Jakarta, Selasa.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Seminar tersebut diselenggarakan oleh Sentral Organisasi Karyawan Swadiri (SOKSI).Seminar sehari tersebut selain menghadirkan pembicara Jusuf Kalla juga Pendiri SOKSI Suhardiman, serta Aburizal Bakrie, Surya Paloh dan Yuddy Chrisnandi.

Jusuf Kalla mengemukakan dua pilihan tersebut setengah pemerintah atau bergabung dan independen (oposisi) akan memiliki konsekuensi yang berbeda.

Ekspedisi Mudik 2024

Kalla menjelaskan jika posisi pertama yakni bergabung dengan pemerintah yang dipilih, maka jika pemerintah mendatang berhasil, maka Partai Golkar tidak akan mendapatkan apa-apa.

“Dan kalau pemerintah gagal pun, Partai Golkar tidak dapat apa-apa. Karena berada didalamnya,” kata Kalla.

Sementara itu, jika memilih posisi independen (oposisi), tambah Kalla, jika pemerintah mendatang berjalan biasa saja maka Partai Golkar akan memiliki nilai tawar yang lebih besar.

“Orang memilih partai karena prestasinya,” kata Kalla.

Namun Kalla mengingatkan jika pemerintahan mendatang berhasil dan maju maka posisi apa pun (bergabung atau oposisi) tidak akan menghasilkan apa-apa.

Kalla menjelaskan pada pemilu 1999 PDI-P menjadi pemenang pemilu karena masyarakat menilai partai tersebut sebagai penyelamat. Sedangkan Partai Golkar meraih nomer dua.

Sedangkan pada pemilu 2004, PDI-P kalah (no dua) karena masyarakat menilai pemerintah Megawati saat itu dianggap gagal. Sedangkan Partai Golkar menjadi pemenang.

“Pemilu 2009, keadaan lebih baik sehingga masyarakat menilai pemerintah berhasil,” kata Kalla.

Karena itu, Partai Demokrat menjadi pemenang. Masyarakat menilai pemerintah yang berhasil adalah keberhasilan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang merupakan pendiri Partai  Demokrat.

Ant/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya