SOLOPOS.COM - Warga memadati kawasan bantaran Kali Kecu di Dukuh Ngaran, Desa Mlese, Kecamatan Ceper, Klaten saat digelar pasar rakyat, Minggu (28/6/2020). (Solopos-Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN -- Pasar Rakyat menjadi agenda rutin warga di bantaran Kali Kecu, Dukuh Ngaran, Desa Mlese, Kecamatan Ceper, Klaten, selama lebih dari sebulan terakhir.

Pasar rakyat muncul setelah kawasan bantaran Kali Kecu itu bersih dari tumpukan sampah. Adalah Abdullah Almabrur, 42, salah satu warga setempat yang menginisiasi pembersihan kawasan bantaran sungai Kali Kecu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kegiatan tersebut berawal saat Almabrur menjalani isolasi mandiri sepulang dari perantauan di Pekanbaru pada pertengahan April 2020 lalu.

Dokter & Perawat Sembuh dari Covid-19, RS Swasta di Pedan Klaten Bagikan 1.500 Masker

Cara dan lokasi isolasi mandiri di tengah pandemi Covid-19 yang dia pilih pun tak biasa dengan tinggal di dalam tenda di tepi Kali Kecu selama 14 hari. Mengisi waktu selama isolasi mandiri, Almabrur membersihkan bantaran sungai.

“Saya terketuk dari salah satu teman namanya Mas Danang [pegiat lingkungan di Klaten]. Kamu itu ngapain, kalau hanya di sini tidur dan mendengarkan musik. Itu ada kali mbok dibersihkan,” kata Almabrur menirukan kalimat yang diucapkan Danang saat ditemui di bantaran Kali Kecu, Minggu (28/6/2020).

Bermodal sapu dan parang, Almabrur membersihkan tumpukan sampah daun di Kali Kecu dan membuat tangga dari bambu. Aksi bersih-bersih sungai itu tak terhenti setelah isolasi mandiri rampung.

Diyakini Lebih Tua Ketimbang Candi Prambanan, Candi Gumuk di Tibayan Klaten Tak Terawat

Almabrur menggerakkan seluruh anggota keluarganya membersihkan bantaran sungai tersebut. Warga pun ikut tergerak membantu membersihkan kawasan sungai yang berada di belakang perumahan warga serta makam.

“Kemudian kami bergerak ke pemancingan. Kami menaburkan lele 15 kg ke sungai dari hasil gotong royong biar mereka [warga] senang dengan sungai. Sebelum memancing itu kami ajak untuk membersihkan sungai dan bantaran,” kata Almabrur.

Bersih-Bersih Sungai

Kondisi kawasan bantaran yang sebelumnya penuh sampah rumah tangga dan daun menjadi bersih lengkap dengan gazebo. Kawasan sungai ramai kedatangan pemancing serta anak-anak yang bermain di alur sungai.

Saat malam, kawasan itu tetap ramai oleh pemancing atau warga yang datang sekadar nongkrong diterangi sekitar 10 lampu. Hingga tercetus ide mengembangkan pasar rakyat setelah ada warga yang berniat berjualan di kawasan itu.

Pasar rakyat dibuka saban Minggu diawali dengan kegiatan bersih-bersih kawasan bantaran. Mereka berjualan aneka hidangan seperti warung angkringan, bakso ojek, serta mi ayam.

“Pasar rakyat sudah memasuki putaran kelima. Ini diadakan setiap Minggu dan dibuka hingga sore. Saat ini ada sekitar 10 pedagang yang biasa berjualan. Sementara masih sebatas warga lokal di Ngaran,” ungkap dia.

Peraturan Baru! Warga Klaten Keluar Rumah Tanpa Masker Bakal Disita KTP-nya

Tekad menjadi modal awal Almabrur dan warga di kampungnya yang kini membentuk Komunitas Pecinta Kali Kecu. Dia menceritakan pengembangan kawasan Kali Kecu hingga kini dilakukan secara swadaya serta gotong royong.

“Ada uang itu setelah dibuka pemancingan. Retribusinya Rp10.000/pemancing dan dari hasil itu kami tabung Rp2.000-Rp3.000 untuk membeli alat dan pengembangan lainnya,” tutur dia.

Rencana kedepan, kawasan bantaran Kali Kecu dkembangkan menjadi objek wisata.

"Kami akan terus menata dan kedepan kami akan undang pedagang khususnya dari wilayah Ngaran. Kami akan tetap menerapkan protokol kesehatan [pencegahan Covid-19]," jelasnya.

Menggulung Benang

Salah satu warga Dukuh Ngaran, Umi Setyowati, 35, berjualan mi ayam di kawasan bantaran sungai tersebut saat pasar rakyat dibuka saban Minggu.

“Saya sehari-hari bekerja menggulung benang. Kalau penghasilan menggulung benang itu Rp600 dari setiap boks. Setiap hari biasanya merampungkan 40 boks. Kalau jualan di Pasar Rakyat pendapatannya ya bisa sampai Rp200.000,” kata Umi.

Warga Dukuh Ngaran lainnya, Agil, 28, mengakui sebelumnya kawasan bantaran Kali Kecu dipenuhi sampah. Dia pun membenarkan Almabrur yang menginisiasi kegiatan membersihkan kawasan bantaran sungai tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya