SOLOPOS.COM - Bus tingkat wisata Werkudara yang diperkenalkan di Solo saat Jokowi menjadi walikota. Kini DKI Jakarta juga akan meluncurkan bus tingkat wisata serupa. (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO–Associations of Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Solo mendorong anggota dari kalangan tour and travel segera merespons dibuatnya Cultural Calender Event atau kalender wisata Solo 2014 dan 2015 menjadi paket wisata.

Hanya saja, Asita berharap kepada semua penyelenggara event pariwisata itu bisa konsisten terhadap waktu maupun konsep acara. Sehingga ke depannya, tour and travel yakin saat menjual kalender wisata ini dalam sebuah paket.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Yang menjadi persoalan selama ini kan banyak event yang ditunda, serta dirilisnya kalender wisata yang begitu mepet dengan pergantian tahun. Sehingga membuat tour and travel sulit menjual kalender wisata,” kata Ketua Asita Solo, Daryono, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Rabu (13/11/2013).

Ekspedisi Mudik 2024

Memang, diakui Daryono, tidak semua event dalam kalender wisata Solo layak dibuat paket dan kemudian dijual kepada wisatawan. Tapi menurutnya, main event yang jumlahnya dipastikan ada 20 event layak dijual dan dikemas menjadi paket wisata. Sebut saja, Solo International Performing Arts (SIPA), Keraton Art Festival , Solo Batik Carnival (SBC), Mangkunegaran Performing Arts serta Solo Culinary Festival.

Menjelang akhir tahun, lanjut Daryono, biasanya pelaku tour and travel mulai merancang paket wisata untuk dijual di tahun depan. Rencana penerbitan Cultural Calender Event di bulan ini cukup menunjukkan kemajuan dan pelaku tour and travel masih punya waktu untuk menjual.

“Yang dijual bukan hanya event tapi Kota Solo secara umum. Tour and travel bisa memadukan event dengan agenda wisata tour ke objek yang lain. Sehingga harapannya, ada peningkatan lenght of stay (LoS) atau lama tinggal tamu di Solo.”

Di satu sisi, sebagai penggiat event Daryono berharap setiap ajang pariwisata itu juga disisipi konsep mart. Sehingga, yang terjadi dalam setiap acara tidak hanya sekadar tontotan tapi ada transaksi bisnis. Salah satu masukannya adalah dengan menghadirkan kalangan impresariat atau promotor yang nantinya juga bisa berfungsi sebagai buyer.

“Ketika impresariat ini melihat bahwa pertunjukkan atau event itu menarik, maka ada kemungkinan dia [impresariat] akan menjual ke tempat lain.”

Kabid Promosi Dinas Kebudayan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Budi Sartono, ditemui seusai finalisasi penyusunan Cultural Calender Event Solo 2014, mengatakan main event yang semula direncanakan ada 18 event, akhirnya bertambah menjadi 20 event. Dan pada event pendukung, juga ada tambahan satu event lagi yaitu perayaan ulang tahun Vespa Piaggio dari Italia yang akan diselenggarakan di Solo sekitar bulan Mei.

Budi juga mendorong pelaku tour and travel segera menindaklanjuti kalender wisata yang sudah terbentuk itu dengan membuat paket wisata. Rencananya buku kalender wisata sudah bisa terbit bulan ini. Dalam buku tersebut juga akan memuat secara detail 20 main event. Sementara event pendukung hanya akan ditulis dalam bentuk daftar. “Agar lebih fokus saat jualan.”

Pemkot Solo sendiri, lanjut Budi, membidik agar tahun 2014 mendatang Solo bisa dikunjungi 2 juta wisatawan. Disusunnya kalender wisata menjadi salah satu jalan agar Solo bisa lebih mudah menggaet wisatawan. “Kami yakin dengan target itu. Karena pencapaian 2 juta wisatawan itu sebenarnya sudah bisa diraih tahun ini. Harapannya tahun depan bisa realisasinya bisa lebih dari 2 juta wisatawan,” terang Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya