SOLOPOS.COM - Negara tertua di dunia (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Ada beragam versi yang menyebutkan negara tertua di dunia, namun Ethiopia selalu termasuk dalam daftar itu. Ethiopia merupakan salah satu negara tertua di dunia. Menariknya negara ini tidak memiliki hari kemerdekaan yang resmi.

Ethiopia merupakan negara pertemuan antara budaya Afrika dan budaya Semitik yang perpaduannya menghasilkan budaya baru yang berbeda. Sebagaimana dilansir dari African Union, beberapa waktu lalu, Ethiopia menjadi negara tertua di dunia karena pemerintahan pertama di negara ini dibentuk sekitar 980 sebelum Masehi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Artinya negara ini sudah terbentuk hampir 3.000 tahun. Meski begitu, Ethiopia termasuk negara yang tidak memiliki hari kemerdekaan. Sejarah negara Ethiopia telah dimulai sejak berdirinya kerajaan kuno D’mt pada masa 10-5 sebelum M di wilayah yang sekarang terletak di bagian utara wilayah teritorial Ethiopia.

Baru kemudian muncul seperti saat ini yang berbentuk Republik Demokratik Federal Ethiopia. Pada periode tahun 1936-1941, Italia pernah menginvasi Ethiopia. Namun, Italia tidak pernah benar-benar bisa menancapkan kukunya dan menjadikan Ethiopia sebagai koloni.

”Walaupun demikian, cita rasa Italia sangat terasa di Addis Ababa, karena anda akan dengan mudah menemukan restoran atau warung makan yang menjual pizza dan spaghetti,” di laman African Union.

Negara tertua di dunia ini punya keunikan karena kalendernya punya sistem 13 bulan dengan waktu 12 jam. Di negara itu, jumlah hari dalam setahun adalah 12 bulan 30 hari. Orang Etiopia juga mengikuti sistem jam yang sangat berbeda. Mereka mengikuti jam 12 jam yang bertentangan dengan sistem waktu 24 jam yang diikuti oleh seluruh dunia.

Negara ini juga pesona alam yang memukau. Salah satunya adalah Danau Gaet’ale yang terletak di Afar, Ethiopia. Mungkin banyak orang menyangka Laut Mati adalah daerah dengan air paling asin. Namun, air di danau ini jauh lebih asin daripada laut mati.

Penduduk Ethiopia mencapai lebih dari 105 juta orang dan kerap dicap sebagai negara miskin. Africa Union menyebutkan sejak 2000, Ethiopia menjadi salah satu negara di Afrika dengan tingkat kemiskinan tertinggi di dunia. Seiring dengan kemiskinan, negara itu juga harus menanggung kelaparan dan busung lapar.

Bikin Kejutan

Secara mengejutkan, World Bank menyebutkan dalam satu dekade terakhir Ethiopia telah mengalami kemajuan luar biasa dalam kesejahteraan. Negara tertua di dunia ini kini menduduki peringkat ke-12 sebagai Negara Adidaya Pertanian dan Ketahanan Pangan menurut Food Sustainability Index (FSI) atau tepat satu tangga di bawah AS.

Kemajuan ini telah didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan rata-rata 10,9 persen per tahun. Cepatnya pertumbuhan ekonomi di Ethiopia turut berdampak pada penurunan kemiskinan.

Meski belum bisa menekan ke titik terendah, data dari Bank Dunia menunjukkan adanya penurunan pada 2011 dengan hanya 30 persen penduduk Ethiopia yang hidup di garis kemiskinan dari semula 44 persen pada 2000.

Negara tertua di dunia ini juga gencar menggarap proyek infrastruktur. Ian Taylor, ahli ekonomi politik Afrika dari University of St. Andrew mengtakan pemerintah Ethiopia melihat China sebagai model pembangunan dan menghendaki pembangunan infrastruktur dengan negara tersebut.

Alhasil China punya peran besar dalam pembangunan di negara itu. Dalam dua dekade, China melengkapi Addis Ababa dengan jalan lingkar seharga US$86 juta, persimpangan seharga US$12,7 juta, jalan raya 6 lajur pertama seharga US$800 juta, dan jalur kereta api Ethio-Djibouti senilai US$4 miliar.

China juga membangun sistem kereta bawah tanah pertama di Ethiopia tepatnya di Addis Ababa, ibu kota negara itu. Ethiopia terus memfokuskan kebijakan ekonominya pada pengembangan infrastruktur baru dengan belanja infrastruktur senilai $89 juta.

Ethiopia, negara tertua di dunia ini menjadi contoh bagaimana negara yang semula miskin kini bangkit dan mulai berkembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya