SOLOPOS.COM - Ini dia sirkuit Brno, Republik Cheska yang akan digunakan sebagai ajang balapan seri ke-11 MotoGP 2015. Ist/www.autoevolution.com

Kalender Motogp 2016 sudah dirilis. Namun Sirkuit Brno, Republik Cheska, justru diragukan bakal bisa menggelar balapan.

Solopos.com, BRNO — Isu pembatalan Motogp Republik Cheska di Sirkuit Brno, musim 2016 kembali mengemuka. Hal ini setelah pihak penyelenggara terlibat hutang mencapai 4,5 juta euro atau Rp68,2 miliar.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Padahal Brno sudah meneken kontrak perpanjangan menjadi tuan rumah Motogp hingga musim 2020 mendatang. Krisis finansial ini membikin Brno diragukan bisa jadi host di musim depan.

Brno dijadwalkan masuk kalender balap musim 2016 seri ke-11 yang digelar pada 21 Agustus 2016. Seri ini diselenggarakan setelah GP Austria, di Red Bull Ring, 14 Agustus 2016. Biasanya di akhir tahun jelang Natal, tiket untuk seri ini sudah mulai dijual. Hanya, hingga kini tak ada kabar mengenai penjualan tersebut.

Kondisi ini sangat kontras dibandingkan dengan GP Austria. Tiket untuk Motogp seri ke-10 itu habis dalam lima hari sejak dijual pada 6 November lalu. Padahal Brno punya promotor baru, yakni Spolek pro CR Brno Grand Prix. Sayang, pihak ini sangat berbau politik lantaran didukung sederet politisi lokal.

“Saya tak akan membuat kontrak dengan pemerintah yang berkaitan dengan politik,” papar bos Dorna, Carmelo Ezpeleta, dilansir Speedweek.com, Kamis (10/12/2015).

Ancaman batal ini pernah terjadi pada GP Brno musim ini. Saat itu balapan yang digelar 16 Agustus diambang gagal setelah penyelenggara menangguhkan semua penjualan tiket balap. Masalah lebih besar yang sampai sekarang belum selesai adalah terjadi kisruh antara pemerintah setempat Moravion Selatan dan pihak sirkuit di bawah pimpinan Karel Abraham.

Balapan tetap terlaksana meski tuan rumah masih punya tunggakan 2 juta euro atau Rp30 miliar kepada Dorna selaku pemegang hak Motogp. Dorna cukup bersabar karena memberikan dispensasi  Brno sola pembayaran demi terselenggaranya balap motor kelas premier ini. Kini hutang itu membengkak menjadi 4,5 juta euro atau Rp68,2 miliar.

“Problem itu harus diselesaikan oleh mereka sendiri. Kami masih menanti,” jelas Ezpeleta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya