SOLOPOS.COM - Ilustrasi ASN. (Dok. Solopos dok)

Solopos.com, BOYOLALI Kepala Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Kabupaten Boyolali, Siti Askariyah, menjelaskan mengenai nasib tenaga honorer atau tenaga  kontrak yang tak lolos seleksi Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau ASN PPPK 2022.

Siti menjelaskan apabila organisasi perangkat daerah (OPD) atau instansi yang bersangkutan masih butuh, maka tenaga honorer yang dikontrak sebagai tenaga harian lepas masih bisa lanjut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di sisi lain, Siti mengakui kebutuhan Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau ASN PPPK di Boyolali cukup banyak.

Namun, Siti menjelaskan penerimaan PPPK perlu memperhatikan kemampuan daerah.

“Karena ada aturan bahwa gaji pegawai itu tidak boleh lebih dari 30 persen dari APBD, padahal sekarang gaji kami sudah 34%. Kami harus mengurangi itu supaya APBD tidak kolaps,” terang dia.

Baca juga: MUTASI PEGAWAI : Hari Ini, 251 PNS Boyolali Terima SK Mutasi

Menurut Siti, persoalan terkait kebutuhan tenaga dan gaji pegawai bisa menjadi kondisi yang dilematis bagi daerah. “Jadi di satu sisi kami merasa kurang [tenaga kerja]. Di sisi lain kami keterbatasan anggaran,” kata dia.

Dari kondisi itu, Siti mengatakan tidak semata-mata karena kebutuhan, semua pegawai kontrak langsung diangkat menjadi PPPK, namun pemerintah juga mesti melihat kemampuan keuangan daerah.

Pemerintah Kabupaten Boyolali resmi membuka lowongan Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau ASN PPPK 2022 dengan total kebutuhan 432 orang.

Dari total kuota tersebut, berikut ini daftar formasi yang dibutuhkan. Pertama, yakni sebanyak 366 kuota tenaga guru, kedua yakni 45 kuota tenaga kesehatan, dan terakhir sebanyak 21 kuota tenaga teknis.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, pengumuman pendaftaran dimulai sejak pertengahan Oktober lalu hingga pertengahan November ini. Seputar pendaftaran bisa diakses melalui https://data-sscasn.bkn.go.id/. 

Baca juga: Pendaftaran CPNS Dibuka September, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Berdasarkan data https://data-sscasn.bkn.go.id/, pendaftaran untuk tenaga kesehatan sudah dibuka sejak Jumat (4/11/2022) hingga Jumat (18/11/2022). Pendaftaran untuk tenaga guru otomatis mengambil data PPPK yang lolos P1 tahun lalu.

Sementara, pendaftaran ASN PPPK 2022 Boyolali untuk tenaga teknis dimulai pada 2022 namun proses seleksinya pada 2023 mendatang.

Sebanyak 366 kuota tenaga guru dipastikan sudah terpenuhi oleh pendaftar lama yang telah lolos P1. Sementara formasi yang dipastikan banyak pendaftarnya yakni formasi teknis.

Kepala Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Kabupaten Boyolali, Siti Askariyah memprediksi PPPK tenaga teknis akan menjadi formasi yang paling banyak pendaftarnya.

“Pendaftarnya bisa ribuan yang tenaga teknis, karena yang wilayah regional DIY-Jateng itu hanya sembilan kabupaten/kota yang punya formasi. Yang lain tidak ada,” jelas dia saat ditemui di ruang kerja, Senin (7/11/2022).

Baca juga: Ingin Daftar Guru ASN PPPK, Harus Miliki Sertifikat Pendidik

Siti menjelaskan meski formasi PPPK teknis paling sedikit kuotanya, namun formasi tersebut bisa dimungkinkan mencapai ribuan pendaftar, melihat kondisi dan peluang yang ada.

Formasi teknis dalam seleksi ASN PPPK 2022 ini memberikan peluang bagi pendaftar dari wilayah luar Boyolali. Tentunya, kata Siti, dengan memperhatikan persyaratan administrasi yang sudah diumumkan.

“Kalau persyaratannya memenuhi, kan semua bisa daftar,” singkatnya.

Sementara, dari data terbaru, Siti menjelaskan total honorer di Boyolali sudah ada sejumlah 3.883 orang pada 2022.

“Itu [tenaga honorer] tersebar dimana-mana, salah satunya di BLUD [Badan Layanan Umum Daerah] itu 865 [orang], THK-II [Tenaga Guru Honorer yang telah mengajar sebelum dan sampai tahun 2005] itu ada 281 [orang], yang banyak itu ya guru, jadi semua tersebar, semua OPD ada,” kata Siti.

Di luar tenaga honorer BLUD dan THK-II, Siti menyebutkan lebih dari 50% dari total tenaga honorer, adalah guru.



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya