SOLOPOS.COM - Ilustrasi penolakan terhadap radikalisme dan terorisme. (JIBI/Solopos/Antara//R Rekotomo)

Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gunungkidul berupaya serius mencegah aksi terorisme dan meredam paham radikalisme

 
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Melalui Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gunungkidul, pemerintah berupaya serius mencegah aksi terorisme dan meredam paham radikalisme. Salah satunya adalah dengan melakukan sosialisasi kepada kalangan terpelajar yang dinilai menjadi sasaran pengaruh paham kelompok radikal.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Plt Kemenag Gunungkidul, Mukotib mengatakan aksi terorisme dan munculnya paham radikalisme harus disikapi secara serius. Oleh sebab itu pihaknya saat ini tengah melakukan berbagai upaya pencegahan. Di antaranya adalah melalui pendekatan pendidikan dan upaya penyuluhan.

Ekspedisi Mudik 2024

Pendekatan pendidikan menyasar kalangan terpelajar, baik dari universitas maupun bangku sekolahan. “Kami melakukan sosialisasi bahaya terorisme sekaligus upaya meredam paham radikalisme di kalangan terpelajar. Khususnya di sekolah-sekolah umum dan tempat anak-anak yang cerdas, karena mereka rentan jadi sasaran paham radikal” ujarnya, Senin (5/6/2017).

Mukotib menjelaskan saat ini sasaran paham radikal adalah para pelajar yang cerdas dan melek teknologi. Diakuinya bahwa persebaran paham radikal itu sangat cepat melalui teknologi informasi yang saat ini sangat mudah diakses semua orang.

“Biasanya anak –anak yang memiliki kecerdasan tinggi cenderung sangat mudah menerima paham-paham radikal dengan cepat. Apalagi sekarang melalui internet mereka bisa mengaksesnya dengan cepat,” kata dia.

Selain itu, pihaknya juga menyasar kelompok masyarakat atau organisasi masyarakat yang berpotensi terpengaruh dengan paham radikalisme. Yang sudah dilakukan selama ini adalah mengadakan pertemuan dan diskusi terhadap isu-isu terbaru. “Sejauh ini, dari hasil koordinasi dengan TNI maupun Polri belum ditemukan kelompok atau organisasi yang berprilaku radikal,” ujarnya.

Sementara itu, Kasubag Humas Polres Gunungkidul, Iptu Ngadino mengatakan, guna mengantisipasi aksi terorisme dan paham radikalisme, pihaknya terus melakukan pembinaan dan penyuluhan. Targetnya memang adalah para pemuda yang masih cenderung masih mencari jati diri sehingga dengan mudah terpengaruh paham radikal.

Kepada masyarakat umum, pihaknya juga melakukan penyuluhan tentang paham radikal. Hal itu  dilakukan dengan  talkshow melalui radio. Kegiatan itu untuk memberikan pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat mengenai ideologi bangsa Indonesia yakni, Pancasila.

Disisi lain pihaknya juga terus memonitor fungsi tiga pilar masing-masing yakni kepala desa, babinsa dan babinkamtibmas untuk mencegah penyebaran paham radikal. “Yang terpenting memang melakukan upaya pencegahan melalui fungsi-fungsi di masyarakat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya