Semarang (Solopos.com)--Kalangan fraksi di DPRD Jateng menyatakan menolak rencana pembangunan mal Ramayana di bekas bangunan Pabrik Es Saripetojo, Solo.
Menurut anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Jateng, Mahmud Mahfudz, pembangunan mal akan mematikan banyak usaha pedagang kecil. “Para pedagang kecil yang selama ini berjualan di sekitar Saripetojo akan mati bila nantinya di sana dibangun pusat perbelanjaan modern atau mal,” katanya di Semarang akhir pekan kemarin.
Belum lagi, sambung dia, menyangkut keberadaan bangunan Saripetojo yang telah tercatat di Badan Balai Pelestarian dan Peninggalan Purbakala (BP3) Jateng sebagai benda cagar budaya (BCB). Selain itu juga adanya penolakan dari kalangan masyarakat dan komunitas peduli cagar budaya nusantara terhadap pembongkaran Saripetojo dan pembangunan mal. “Kami menolak pembangunan mal karena akan merugikan masyarakat,” tandas Mahmud.
Hal senada diungkapkan Ketua Fraksi PDIP DPRD Jateng, Nuniek Sriyuningsih. Pembangunan mal harus ditolak karena tak berpihak kepada rakyat. “Tak perlu dibangun pusat perbelanjaan, tapi direvitalisasi untuk pusat kegiatan masyarakat atau museum akan lebih bermanfaat bagi masyarakat,” kata dia.
(oto)