SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Eksekutif Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diminta kalangan DPRD setempat untuk segera melaksanakan berbagai program yang berkaitan dengan kebencanaan demi mengurangi risiko bencana.

“Segera laksanakan semua program yang terkait dengan mitigasi bencana, rencana kontingensi bencana, sosialisasi hingga menyusun program pascabencana, baik program dari BPBD atau dinas terkait kebencanaan,” kata anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah Yudi Indras Wiendarto di Kota Semarang, Jateng, Kamis (3/1/2019).

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Menurut dia, pelaksanaan program kebencanaan sangat penting bagi masyarakat Jateng mengingat semua potensi bencana alam ada di provinsi ini. Ia menyebutkan sesuai mitigasi bencana yang dilakukan pemprov, tercatat ada  empat kabupaten di Jateng yang masuk rawan terjadi bencana alam tsunami, yakni Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Wonogiri.

“Cilacap yang paling menjadi perhatian karena dua kecamatan padat penduduk ada di bibir pantai, kondisi geografis setempat tak ada dataran tinggi dengan ketinggian di atas 15 m di atas permukaan air laut radius 1 km dari bibir pantai,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, adanya radius 5 km dinilai teralu jauh untuk evakuasi karena  tsunami biasanya terjadi kurang dari 30 menit setelah ada gempa bumi dengan kekuatan di atas 6,7 skala Richter dengan pusat gempat di bawah laut. “Jika lokasi evakuasi dipaksakan pada radius 5 km dan menuju lokasi menggunakan mobil maka dipastikan akan terjadi kemacetan karena semua kendaraan bergerak di satu titik yang sama dan dalam waktu yang sama pula,” katanya.

Politikus Partai Gerindra itu juga meminta pengecekan alat peringatan dini bencana agar bisa berfungsi. “Jangan sampai tidak berfungsi saat terjadi tanda-tanda bencan alam, selain tsunami potensi bencana lain harus diwaspadai adalah tanah longsor, gunung meletus, gas beracun di Dieng, dan gempa bumi,” ujarnya.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng Sarwa Pramana saat dimintai konfirmasi mengatakan bahwa saat ini yang paling penting adalah meningkatkan sosialisasi menghadapi bencana pada semua lapisan masyarakat. “Pemerintah daerah juga mesti meningkatkan anggaran untuk mitigasi bencana, bukan pada penanganan saat terjadi bencananya,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya