SOLOPOS.COM - Ilustrasi kepadatan arus lalu lintas sekitar kawasan wisata Prambanan, Klaten. (Chrisna Canis Cara/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SEMARANG — Kabupaten Klaten menjadi daerah paling banyak dikunjungi wisatawan selama libur Lebaran 2024 di Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Kunjungan wisatawan di Klaten bahkan sanggup mengalahkan Kota Semarang dan Kota Solo.

Berdasarkan data Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, selama libur Lebaran atau periode 6-15 April 2024, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Klaten mencapai 335.793 orang. Sementara di posisi kedua ditempati Kota Semarang dengan jumlah kunjungan mencapai 335.595 wisatawan.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Taman Wisata Candi Prambanan menjadi tempat wisata di Klaten yang paling banyak dikunjungi wisatawan mencapai 85.975 orang. Sementara di posisi kedua ada Umbul Pelem dengan 28.773 wisatawan dan Objek Mata Air Cokro (OMAC) dengan 23.797 wisatawan.

Kepala Disporapar Jateng, Agung Hariyadi, mengatakan meski menjadi daerah dengan kunjungan wisatawan terbanyak di Jateng, secara destinasi wisata Klaten masih kalah dengan Solo maupun Semarang. Dari segi destinasi wisata, Kota Lama di Semarang menjadi yang tertinggi jumlah kunjungan wisatawan mencapai 143.545 orang dan Masjid Sheikh Zayed di Solo dengan 128.103 orang di urutan kedua.

“Data sampai sekarang masih terus bergerak, tapi iya Klaten tertinggi. Namun untuk DTW [destinasi tempat wisata] masih kalah populer dengan Kota Lama Semarang, Masjid Sheikh Zayed Solo, dan Festival Balon di Wonosobo,” ujar Agung kepada Solopos.com, Rabu (17/4/2024).

Agung menilai, kalahnya kunjungan DTW di Klaten tersebut dipengaruhi promosi di media sosial. Banyak pengelola tempat wisata di Klaten belum intensif dalam mempromosikan objek wisatanya di media sosial seperti halnya Semarang dan Solo.

Selain itu, objek wisata di Klaten juga hampir seluruhnya menerapkan tarif atau biaya masuk. Hal ini tentunya berbeda dengan objek wisata Kota Lama Semarang yang tidak menerapkan tarif atau biaya masuk hingga membuat kunjungan wisatawan membeludak.

“Masjid Sheikh Zayed [Solo] masih ramai di medsos, termasuk Festival Balon [Wonosobo) kan malah viral saat ini di medsos, maka berdampak kepeminatan berkunjung tinggi. Apalagi untuk Kota Lama Semarang tidak bertiket [gratis] juga cukup mempengaruhi [jumlah kunjungan wisatawan],” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya