SOLOPOS.COM - Tiga juri menilai masakan peserta dalam Lomba Masak Soto Khas Jawa di halaman Pendapa Sumonegaran, Sragen, Kamis (12/5/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Tim Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, menjadi juara I lomba masak soto khas Jawa dalam perayaan Hari Jari ke-276 Kabupaten Sragen, Kamis (12/5/2022). Juara II direbut Tim Wakil Bupati (Wabup) Sragen dan juara III diraih tim Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertahanan, dan Tata Ruang (Disperkimtaru) Sragen.

Sementara tim Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, kalah dalam lomba masak soto itu lantaran tim tersebut menjadi tim kehormatan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kegembiraan, keceriaan, dan gotong-royong terlihat dalam pelaksanaan lomba masak. Satu tim yang seharusnya hanya terdiri atas dua orang ternyata satu tim bisa lebih dari dua orang.

Selain tiga juara tersebut, panitia juga menambah tiga juara harapan, yang diberikan kepada tim Kecamatan Masaran, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan.

“Juara I, II, dan III mendapat hadiah voucher menginap gratis di Hotel Front One Sragen dan mendapat payung dari sponsor. Kalau dari panitia paling nanti mendapat hadiah peralatan masak,” ujar penanggujawab lomba masak yang juga Kepala Dinkes Sragen, Hargiyanto, saat ditemui wartawan, Kamis siang. Ia mengaku sempat waswas bakal turun hujan karena pagi sempat mendung.

Baca Juga: Unik! Lomba Masak di Sragen, Ada Soto Jotaren hingga Mbah Gajah Gondang

Sembari menunggu penjurian dari tim juri, Bupati bersama para asisten Setda berkaraoke bersama. “Saya tidak menduga kalau Pak Wabup dan Pak Sekda yang dapat juara. Ini pasti menimbulkan tanda tanya, dikira kami ada nepotisme. Saya dapat informasi ternyata tim jurinya independen,” kata Bupati Yuni.

“Saya memang mencicipi sendiri, racikan Bu Wabup dan Bu Sekda enak. Saya lihat bumbunya berkualitas dan alat masaknya baru. Habis lomba langsung dikukut semua,” sambungya.

Bupati Yuni dan timnya membuat soto jotumon kependekan dari Joko, Tugiyono, dan Simon. Namun mereka kalah. “Iya, soto jotumon saya kalah dengan yang lain. Kami kan peserta kehormatan. Jadi enggak ikut penjurian. Kalau kalah kan malu,” ujar dia.

Yuni buka rahasia kenapa lomba memasaknya adalah soto khas Jawa. Ia mengaku soto menjadi makanan kesukaannya dan kebanyakan pejabat Pemkab.

Baca Juga: Disebut Masakan Khas Sragen, Ternyata Soto Bukan Makanan Asli Nusantara

Saat Lebaran, soto girin dan gimo di Sragen ludes karena banyak orang yang sarapan di warung itu setelah Salat Id di Alun-alun Sragen.

“Nah, dengan lomba masak soto ini harapannya Soto bisa menjadi ikon Sragen, jadi Soto Sragen. Yang menang nanti harus masak soto yang banyak untuk sarapan peserta upacara hari jadi besok,” kelakarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya