SOLOPOS.COM - Petinju Indonesia, Daud Yordan, harus merelakan sabuk juara dunia kelas bulu IBO setelah takluk dari petinju Afrika Selatan, Simpiwe Vetyeka, secara technical knock out (TKO) di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (14/3/2013) malam WIB. dokJIBI/SOLOPOS/Antara

Petinju Indonesia, Daud Yordan, harus merelakan sabuk juara dunia kelas bulu IBO setelah takluk dari petinju Afrika Selatan, Simpiwe Vetyeka, secara technical knock out (TKO) di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (14/3/2013) malam WIB. dokJIBI/SOLOPOS/Antara

SOLO – Daud Yordan harus menerima kenyataan pahit. Tampil di depan pendukungnya di Tennis Indoor Senayan Jakarta, Minggu (14/3/2013) malam WIB, Daud harus rela kehilangan sabuk juara dunia kelas bulu versi IBO miliknya setelah takluk dari petinju Afrika Selatan, Simpiwe Vetyeka, secara tehnical knock out (TKO).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kemenangan TKO diberikan kepada Simpiwe pada ronde terakhir atau ronde 12. Daud dinyatakan kalah TKO setelah stamina dan daya tahannya melemah sehingga tak mampu memberikan perlawanan dan mendapat pukulan telak terus menerus dari lawannya.

Menghadapi lawannya yang delapan tahun lebih tua, Daud sebenarnya tampil impresif di awal ronde. Beberapa kali hook-hook yang dilepaskan Cino, sapaan Daud Yordan, mampu mengenai sasaran.

Namun, Simpiwe tak tinggal diam. Petinju asal Afrika Selatan itu berani meladeni pukulan Daud  melalui counter attack dengan menggunakan jab-jab miliknya.

Kendati demikian, belum tampak dari kedua petinju yang terlihat goyah. Bahkan hingga ronde kelima, pertarungan kedua petinju dunia ini justru kian memanas.

Bahkan Simpiwe yang beberapa kali kecolongan kombinasi hook Yordan, mulai melepaskan balasan dengan agresif. Namun, pukulan Simpiwe banyak yang tak menemui sasaran karena Daud memasang double cover yang rapat.

Hingga ronde kesembilan, Simpiwe yang usianya delapan tahun lebih tua dari Daud tak menunjukkan penurunan stamina. Simpiwe justru kian mengganas dan beberapa kali merepotkan Daud, yang sudah melalui kelelahan.

Anti-klimaks bagi Daud terjadi di ronde terakhir. Saat stamina dan daya tahannya merosot drastis, Simpiwe terus membombardirnya dengan pukulan hook kanan-kiri.

Daud sempat terjatuh, namun masih bertekad melanjutkan pertandingan. Namun, selepas itu wasit harus menghentikan pertandingan karena Daud tak mampu memberikan perlawanan.

Dengan kekalahan ini, rekor Daud menjadi 30 kali kemenangan dan tiga kalah. Sementara, Simpiwe mencatatkan 25 kemenangan, 14 kali di antaranya secara KO dan dua kali kalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya