Solopos.com, WASHINGTON DC -- Hasil perhitungan suara Pilpres AS 2020 sementara ini tidak menguntungkan bagi capres petahana, Donald Trump. Ia tertinggal dari rivalnya, Joe Biden, yang meraih 264 electoral vote berbanding 214 miliknya.
Presiden AS ini dilaporkan marah-marah saat menghubungi para gubernur negara bagian dari Partai Republik. Ironisnya, Trump juga disebut secara terbuka meragukan strategi hukum, yang secara pribadi dia instruksikan untuk dijalankan para stafnya terkait hasil pilpres AS.
Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group
Seperti dilansir CNN, Kamis (5/11/2020), menurut dua sumber yang dikutip CNN, Trump menginstruksikan para stafnya untuk mulai mengajukan gugatan hukum segera setelah Fox News memproyeksikan rivalnya, Joe Biden, memenangi negara bagian Arizona pada Rabu (4/11) malam waktu AS.
Hasil Pilpres AS: Joe Biden Diprediksi Menang, Ini Tanda-Tandanya
Para staf Trump itu, menurut salah satu sumber, menghabiskan waktu sepanjang Rabu (5/11) untuk menyusun strategi hukum yang setengah matang. Ini bertujuan untuk memberikan lebih banyak waktu saat suara masih dihitung di negara bagian krusial seperti Arizona.
CNN sendiri belum memproyeksikan pemenang untuk negara bagian Arizona. Namun data proyeksi CNN dengan 84 persen suara masuk, menunjukkan Biden unggul sementara dengan 50,7 persen melawan Trump dengan 47,9 persen di Arizona yang merupakan basis kuat Partai Republik.
Menurut dua sumber yang dikutip CNN, Trump dengan marah menelepon para Gubernur dari Partai Republik, termasuk Gubernur Arizona, Doug Ducey; kemudian Gubernur Georgia, Brian Kemp; dan Gubernur Florida, Ron DeSantis.
Ingin Hitung Suara Pilpres AS Dihentikan, Kubu Biden Tuding Trump Memalukan
Posisi sementara menunjukkan Biden unggul dengan 264 electoral votes atas Trump yang baru meraup 214 electoral vote. Dibutuhkan 270 electoral vote dari total 538 electoral vote untuk bisa memenangi pilpres AS. Biden hanya butuh 6 electoral votes untuk bisa dinyatakan sebagai pemenang pilpres AS.