SOLOPOS.COM - Erianto dan Prapti Jarwani bercengkerama bersama cucu di rumah mereka di Songputri RT 001/RW 001, Sindukarto, Eromoko, Wonogiri, Jumat (27/9/2019). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 27 pasangan suami-istri (pasutri) berkontestasi dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Wonogiri, Rabu (25/9/2019) lalu.

Salah satunya pasangan suami istri di Sindukarto, Eromoko, Erianto, 54, dan Prapti Jarwani, 55. Prapti merupakan petahana. Sementara suaminya menjadi penantang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Umumnya, petahana yang meminta istri atau suaminya menjadi penantang bakal menang mudah. Namun tidak demikian dengan Prapti. Dia justru dikalahkan oleh suaminya.

Hasil pencoblosan Rabu lalu, Erianto memperoleh 907 suara, sedangkan Prapti hanya 96 suara. Hal itu karena meski menyandang status petahana, justru Prapti lah yang menjadi calon bayangan/boneka.

Saat ditemui Solopos.com di rumahnya di Songputri RT 001/RW 001, Desa Sindukarto, Prapti mengatakan hasil pilkades tersebut memang sesuai harapannya. Sejak awal dia sudah tak ingin lagi menjadi kades karena merasa sudah capai.

Dia sudah dua periode menjadi kades sejak 2007. “Jadi, saya sebagai petahana bisa kalah bukan karena kinerja saya sebelumnya jelek sehingga warga tak memilih saya. Justru memang sudah skenarionya seperti itu. Saya saja memilih suami saya,” kata Prapti sambil tersenyum didampingi suaminya.

Dia menceritakan keinginannya berhenti menjadi kades sudah dia sampaikan kepada warga sejak dua tahun sebelum masa jabatannya berakhir, Januari lalu.

Di setiap kesempatan dia mengatakan tak ingin menjadi kades lagi dan pilkades tahun ini suaminya lah yang akan mencalonkan diri. Setiap menyampaikan hal itu warga selalu protes karena tetap ingin Prapti menjadi kades.

Bahkan, tak jarang warga membujuknya agar dia mengurungkan niatnya. Seiring berjalannya waktu warga memahami keinginan ibu dua anak itu.

Walaupun Prapti sejak jauh hari sudah menyampaikan tak ingin maju pilkades lagi, hingga tahap pendaftaran cakades bergulir tidak ada warga yang mencalonkan diri.

Tak ingin suaminya menjadi calon tunggal dan pilkades gagal, Prapti akhirnya mencalonkan diri. Selama masa kampanye dia terus mempromosikan suaminya.

Namun, tak sedikit warga yang tetap loyal dan menyatakan tetap ingin Prapti melanjutkan jabatan.

Konsekuensi Sosial

“Terus terang, saya sudah lelah. Sudah 12 tahun saya mengabdi, saya ikhlas menjalankan tugas. Alhamdulillah pembangunan desa berjalan baik dan setiap ada pemeriksaan keuangan tidak pernah ada masalah,” jelas Prapti.

Prapti mengakui konsekuensi sebagai kades cukup berat. Setiap waktu, tengah malam atau dini hari pun, kades harus hadir setiap ada peristiwa sosial.

“Ada yang kesripahan [meninggal dunia] misalnya atau saat terjadi bencana. Kalau tidak ada di lokasi kan enggak enak, nanti dikira tak merespons,” urai Prapti.

Sementara itu, Erianto mengaku kaget saat istrinya menyatakan tak ingin menjadi kades lagi dan malah mendorongnya mencalonkan diri. Setelah istrinya mengungkapkan alasannya, dia memahami kondisinya.

Dia pun tergerak mewujudkan keinginannya itu. Sebetulnya, lanjut dia, jika ada warga yang mencalonkan diri, istrinya tidak akan mendaftarkan diri. Dia pun sudah siap berkontestasi dengan siapa pun.

Erianto yang sehari-hari bekerja sebagai penyedia jasa angkut barang itu mengaku sudah tak sabar ingin membuktikan bisa bekerja sama baiknya atau bahkan lebih baik dari istrinya.

Erianto mengaku akan menciptakan sistem kerja yang berbeda dengan sistem yang dibuat istrinya. Dia juga sudah menyiapkan program unggulan, seperti membuat produk unggulan yang menjadi ikon desa, membangun kawasan wisata goa, dan sebagainya.

“Istri saya akan menjadi mentor saya nanti,” kata Erianto seraya tersenyum.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya