SOLOPOS.COM - Tim Ekspedisi Pendidikan 2022 menyambang SD Djama'atul Ichwan (DJI) Solo, beberapa waktu lalu

Banner Ekspedisi Pendidikan

Solopos.com, SOLO — Ekspedisi Pendidikan 2022 yang digelar Solopos Media Group beberapa waktu lalu berhasil memotret berbagai inovasi pendidikan dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berbicara tentang inovasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya jagoannya. Berbagai inovasi hasil riset dalam bidang pendidikan telah berhasil dan atau sedang mereka kembangkan.

Di antara beragam inovasi tersebut adalah unit robotika dan unit laboratorium virtual reality (VR). Wakil Direktur Inovasi dan Kawasan Sains Teknologi ITS Surabaya, Kriyo Sambodho, mengungkapkan ITS Surabaya pernah bekerja sama dengan PLN untuk memproduksi VR tentang pengetahuan terkait power plan untuk pembangkit listrik Jawa-Bali.

Ekspedisi Mudik 2024

Pria yang akrab disapa Dodot ini menyatakan saat situasi pandemi, petugas PLN memang tidak bisa datang melihat proses pembangkit listrik sehingga VR sangat berguna bagi mereka.

Baca Juga: Ketika Tim Ekspedisi Pendidikan 2022 Berpacu dengan Waktu Mengejar Inovasi

Dodot juga membeberkan kalau itu Rektor ITS Surabaya, Mochamad Ashari, sebagai sosok yang memiliki wawasan ke depan. Dalam catatan Dodot sejak awal menjabat posisi rektor, Ashari sudah memerintahkan para dosen ITS Surabaya untuk membuat alat pendidikan jarak jauh sehingga lahirnya VR yang diluncurkan saat Dies Natalis ITS Surabaya pada 2019, yakni VR Tour ITS, VR untuk tubuh, VR PLN, dan VR terkait dengan pendidikan jarak jauh (PJJ).

“Jauh sebelum pandemi, Rektor ITS sudah berpikir modul-modul kuliah jarak jauh. Awalnya kami santai. Begitu masuk pandemi dan ITS memutuskan pembelajaran online, maka modul-modul daring bermunculan. Modul-modul fisika, modul pratikum fisika virtual, hingga sekarang beradaptasi dengan new normal,” katanya.

Sementara itu, inovasi lain di bidang pendidikan juga muncul di Universitas Terbuka (UT) yang terletak di Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan.
Wakil Rektor IV UT, Rahmat Budiman, mengungkapkan lahirnya UT pada 1984 di Indonesia untuk menjawab tiga tantangan, yakni banyaknya lulusan SMA yang tidak dapat daya tampung di PT negeri (PTN).

Baca Juga: Ekspedisi Pendidikan 2022: Memotret Inovasi di Tengah Badai Pandemi

Kemudian pemerintah menyadari mereka yang bekerja perlu meningkatkan kompetensi dan pengetahuan; dan pendidikan yang baik harus dimulai dengan perbaikan kompetensi skill para guru.

Dia menegaskan semakin tingginya tuntutan zaman, UT berkembang dengan pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi. “Sejak Internet booming pada 1992, UT berkembang mengikuti teknologi terkini. Pendaftaran mahasiswa pun tidak perlu datang ke kampus tetapi cukup dari rumah,” kata dia.

“Mahasiswa beli bahan ajar pun bisa memantau perjalanan buku mereka sampai ujian kompehensif dilakukan secara virtual. Untuk jenjang S2 dan S3 juga ada ujian sidang yang dilakukan secara online. UT memiliki manajemen khusus untuk melayani 350.000 mahasiswa di Indonesia dan di 40 negara lainnya,” jelasnya.

Dari Kota Solo, Rektor ITS PKU Muhammadiyah Solo, Weni Hastuti, menyampaikan ada filosofi yang memotivasi ITS PKU Muhammadiyah Surakarta yakni harus tidak biasa melakukan kebiasaan yang biasa supaya menjadi luar biasa. Prinsipnya apa pun yang dilakukan ITS PKU, kata Weni, harus berbeda dengan PT sejenis lainnya.

Baca Juga: Mantap! 25 Lulusan ITS PKU Muhammadiyah Solo Bekerja di Jepang

ITS PKU ini memiliki program studi (prodi) yang strategis yakni Teknik Elektromedik yang masih langka. Ketika Tim Ekspedisi Pendidikan 2022 berkesempatan mengunjungi kampus setempat di tunjukkan sarana dan prasarana laboratorium yang didesain layaknya mini hospital dan sumber daya manusia (SDM) yang bekerja sama dengan rumah sakit (RS).

Ekspedisi Pendidikan 2022 yang digelar Solopos Media Group didukung Epson, ITS, UT, ITS PKU Muhammadiyah, Yayasan Pendidikan Djamaatul Ikhwan, dan BMW Astra. Pihak kampus menegaskan banyak RS dan industri yang memesan lulusan Prodi Elektromedik itu.

“Prodi langka lainnya, Keperawatan Anestesiologi. Meski belum melulusan tetapi sudah terakreditasi B sehingga prodi ini menjadi best seller karena animo masyarakat tinggi. Banyak RS yang pesan lulusan sehingga prodi ini menjadi prestisius. Satu lagi, Prodi Gizi yang melahirkan banyak inovasi yang dihasilkan dosen dan mahasiswa,” jelasnya.

Temuan menarik lainnya pada Ekspedisi Pendidikan 2022 adalah inovasi tidak hanya terdeteksi di perguruan tinggi tetapi juga didapati di jenjang sekolah dasar (SD). Salah satunya adalah di SD Djama’atul Ichwan Solo.

Baca Juga: Wow! Ada Kentungan dan Kaligrafi Buatan 1930-an di SD DJI Solo

Sebagai sekolah swasta, SD yang saat ini dipimpin Ghufron Ghazali itu masih mempertahankan ciri khas pendidikan model Pamulangan Rakyat yang lahir pada era1920-an.

“Ciri khusus pendidikan di SD ini adalah pembelajaran nahwu sharaf. Dengan ciri khusus itu maka banyak alumni sekolah itu yang mudah masuk ke pondok pesantren. Selain itu ada muatan lainnya, seperti Bahasa Arab, Quran-Hadis, sejarah Islam, imlak, cara menulis huruf hijaiyah, hingga tahfid. Saking banyaknya animo masyarakat, yayasan memutuskan membuka sekolah program utama,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya