SOLOPOS.COM - Petugas BPBD Sragen, PMI, dan warga mengevakuasi jenazah kakek-kakek di Sengon, Duyungan, Sidoharjo, Sragen, untuk dibawa ke RSUD Sragen, Selasa (6/4/2021) malam. (Istimewa-BPBD Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Seorang kakek-kakek sebatang kara yang belum diketahui identitasnya ditemukan meninggal dunia di rumah warga di Dukuh Sengon RT 020/RW 005, Desa Duyungan, Sidoharjo, Sragen, Selasa (6/4/2021) sekitar pukul 21.35 WIB.

Sebelum meninggal, korban yang diperkirakan berumur 60 tahun itu meminta punggungnya dikerik warga setempat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen Sugeng Priyono kepada Solopos.com, Rabu (7/4/2021), menyampaikan identitas korban belum diketahui.

Baca juga: Pria Sragen Meninggal Luka-Luka, Kapolres Pastikan Bukan Korban Pembunuhan

Dia mengatakan peristiwa itu bermula saat korban datang ke rumah warga di Sengon, Duyungan, yang bernama Sunarti untuk meminta tolong untuk dikerik pada pukul 19.30 WIB.

Setelah selesai dikerik, kata dia, korban diketahui sudah meninggal dunia.

“Penyebab kejadian belum diketahui. Korban adalah seorang perantauan. Jenazah diidentifikasi Tim Inafis Polres Sragen dan puskesmas. Dari pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban kemudian dibawa ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen,” ujarnya.

Baca juga: Pria Lansia Sebatang Kara Ditemukan Meninggal di Pinggir Saluran Drainase Kauman Sragen

Jenazah dibawa ke Ruang Forensik RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen menggunakan ambulans Palang Merah Indonesia (PMI) Sragen.

Wakil Ketua I PMI Sragen, Soewarno, menyampaikan peran PMI hanya membantu dalam evakuasi korban setelah mendapatkan informasi dari call center PSC 119.

Dibawa ke Kamar Jenazah RSUD Sragen

Dia mengatakan setelah tiba di lokasi para petugas berkoordinasi untuk evakuasi jenazah untuk dibawa ke Kamar Jenazah RSUD Sragen.

“Bagi warga yang mengetahui ciri-ciri identitas jenazah supaya bisa berkoordinasi dengan petugas kamar jenazah RSUD Sragen. Setelah selesai evakuasi, kami langsung menyeterilkan mobil ambulans dengan penyemprotan disinfektan,” ujarnya.

Baca juga: Realisasi Pendapatan Daerah Sragen Naik Berkat Digitalisasi Keuangan

Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kapolsek Sidoharjo AKP Agung Ari Purnowo mengatakan kasus di Duyungan itu merupakan kasus orang meninggal secara mendadak.

Dia mengatakan korban hidup sebatang kara. Sebelum meninggal, ungkap dia, korban sempat meminta dikerik punggungnya oleh warga setempat.

“Orang setempat mengenal dia dengan nama Pak-e Lia. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” ujarnya.

Agung mengatakan identitas korban belum diketahui secara pasti. Dia menjelaskan dari tubuh korban tidak ditemukan kartu tanda penduduk (KTP).

Dari keterangan warga, ujar dia, asal daerah korban juga tidak diketahui karena semasa hidup tidak mau terbuka. “Kami menyelidiki identitas korban itu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya