Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Kapolres Sragen, AKBP Susetio Cahyadi, melalui Kapolsek Miri, AKP Sri Wahyuni, kepada Solopos.com Selasa sore, menerangkan korban merupakan orang tua manula yang hidup sebatang kara di sebuah gubuk yang terletak sekitar 500 meter dari WKO. Menurut dia, pria tua itu biasa mandi di WKO setiap hari. Berdasarkan keterangan warga setempat, korban berangkat mandi sekitar pukul 16.00 WIB, Senin lalu.
“Karena terpeleset, laki-laki itu terjatuh ke WKO yang cukup dalam. Warga sekitar mencari korban sejak kemarin belum ketemu. Dan baru sekitar pukul 12.30 WIB, mayat korban muncul sendiri. Munculnya mayat itu diketahui dua orang saksi, yakni Sumanto, 43, dan Giyan, 40,” jelasnya.
Dia menambahkan mayat korban itu ditemukan sekitar dua meter dari lokasi kejadian. Korban dievakuasi dan dibawa ke perkampungan. Dia menerangkan tim Polsek Miri bersama tim medis Puskesmas Miri dan tim identifikasi Polres Sragen sudah memeriksa mayat korban. “Hasil pemeriksaan tim gabungan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Kematian korban murni karena tenggelam,” jelasnya.
Karena tidak memiliki keluarga, jenazah korban diserahkan kepada warga Gilirejo. Kepala Desa Gilirejo, perangkat desa, para tokoh masyarakat dan warga sekitar yang mengurus jenazah untuk dimakamkan. “Jenazah langsung dimakamkan hari ini juga oleh warga sekitar,” pungkasnya.