SOLOPOS.COM - Ilustrasi gantung diri. (Solopos/Dok)

Solopos.com, SRAGEN — Kasus bunuh diri kembali terjadi di Sragen, Senin (15/3/2021). Kali ini, seorang kakek-kakek berusia 60 tahun asal Kedawung, Sragen, Jawa Tengah nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Ironisnya, kasus bunuh diri itu terjadi saat tetangga korban menggelar hajatan ijab kabul. Informasi yang dihimpun Solopos.com, kasus bunuh diri itu terungkap dari kecurigaan warga sekitar yang tidak melihat kakek-kakek itu saat acara ijab kabul berlangsung. Padahal, hampir semua tetangganya tengah berkumpul di rumah warga yang menggelar ijab kabul tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Lantaran penasaran, warga kemudian menengok kakek-kakek yang tinggal seorang diri di rumah itu seusai ijab kabul. Betapa kagetnya warga saat mendapati tubuh sang kakek sudah menggantung di dalam rumahnya.

Baca juga: Truk Boks Bermuatan Bangkai Ayam Sudah 4 Hari Parkir di Tepi Jalan Sanggung Sukoharjo

Sontak, temuan warga yang bunuh diri itu mengagetkan warga sekitar yang baru saja menghadiri kegiatan ijab kabul.

“Kebetulan kegiatan ijab digelar di tetangga sebelah rumah korban. Setelah ijab selesai, warga mengecek ke rumahnya. Paginya, warga melihat korban masih beraktivitas seperti biasa,” ujar Kapolsek Kedawung, AKP Sutomo, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi, kepada Solopos.com.

Tim Inafis bersama petugas medis dari Puskesmas Kedawung 2 dan sejumlah relawan memeriksa tubuh korban. Hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan. Polisi menyimpulkan penyebab kematian korban murni karena bunuh diri.

baca juga: Kronologi Penemuan Mayat di Warung Emplek Tepi Jalan Solo – Sragen: Tetangga Cium Bau Busuk

Kapolsek menjelaskan selama ini korban tinggal seorang diri di rumahnya. Kedua anaknya kebetulan sudah menikah dan tinggal di rumah lain bersama keluarga masing-masing. Dugaan penyebab kobunrban memilih mengakhiri hidupnya, hingga kini masih menjadi misteri.

“Dugaan penyebabnya belum diketahui. Sebelumnya juga tidak ada masalah apa-apa. Masalah keluarga tidak ada. Dia juga tidak mengidap penyakit tertentu,” jelas AKP Sutomo.

Peringatan

Mengakhiri hidup tak akan menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi. Jangan biarkan keinginan itu muncul. Segera kunjungi dokter atau psikiater guna mengetahui cara terbaik untuk terbebas dari jerat keinginan bunuh diri dan depresi.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Berikut lima rumah sakit juga disiagakan Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan:

1. RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565

2. RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467

3. RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841

4. RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601

5. RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444

Ada pula nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya