SOLOPOS.COM - Ilustrasi jenazah (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, KLATEN - Seorang kakek di Kabupaten Klaten, Mardiyono, 70, meninggal dunia karena tercebur sumur. Ternyata, jenazah korban reaktif Covid-19 setelah dites rapid antigen.

Mardiyono merupakan warga Desa Kradenan, Kecamatan Trucuk, Klaten. Dia tercebur di sumur milik tetangganya hingga akhirnya meninggal dunia. Korban ditemukan pada Selasa (15/6/2021) sekitar pukul 08.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Ternyata Ada 29 Bule yang Menetap di Solo, dari Mana Asalnya?

Jenazah kakek itu berhasil dievakuasi pukul 10.30 WIB. "Sebelumnya pergi dari rumah sejak Senin [14/6/2021] malam. Sebelum menghilang memang ada gejala flu sejak beberapa hari lalu," kata Kadus I Desa Kradenan, Agus Anggito, seperti dikutip dari detik.com.

Ekspedisi Mudik 2024

Agus menuturkan jenazah korban ternyara reaktif Covid-19. Menurutnya, korban sempat akan menjalani vaksinasi Covid-19 pekan lalu. Namun, karena memiliki gejala flu, kakek Mardiyono batal vaksinasi Corona.

"Rapidnya baru tadi siang setelah jenazah diangkat dari sumur. Hasilnya reaktif mengarah positif," terang Agus.

"Jadi karena gejala flu tidak jadi divaksinasi Covid-19 hari Sabtu [12/6/2021] lalu. Baru hari ini setelah dievakuasi dan jenazahnya akan dimakamkan dirapid," imbuhnya.

Terpisah, Ketua Satgas Percepatan Pengendalian Covid-19 Kecamatan Trucuk, Bambang Haryoko, mengatakan sebelum ditemukan meninggal tercebur sumur, korban belum dirapid tes. Kemudian untuk prosedur pemakaman jenazah kakek itu dites rapid dan ternyata reaktif.

"Jadi diketahui reaktif itu setelah dites rapid antigen usai ditemukan meninggal dan diangkat. Sebelumnya tidak dirapid," kata Bambang.

Baca Juga: Kasus Kudus, Bangkalan, dan DKI Didominasi Varian Corona Delta

Dengan hasil reaktif itu, pemakaman Mardiyono dilanjutkan dengan protokol kesehatan Covid-19. Tracing juga akan dilakukan pada keluarga jika jenazah kakek itu PCR-nya dinyatakan positif.

"Tracing nanti kita lakukan sambil menunggu PCR. Karena reaktif, pemakaman dengan Prokes," terang Bambang.

Sementara itu, dokter Ninik dari Puskesmas Trucuk I membenarkan korban dinyatakan reaktif usai tes antigen. "Dari rapid antigen reaktif tapi kita masih menunggu hasil PCR. Dengan demikian almarhum ini status suspek Covid-19, belum positif tetapi pemakaman tetap prokes," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya