Dani Slamet (kiri) dan Dini Mitasari berpose seusai meyumbang emas bagi Jateng di PON XVIII Riau dari cabang sepak takraw, Senin (10/9/2012) . (JIBI/SOLOPOS/anh)
Medali emas yang disabet tim sepak takraw putra dan putri Jawa Tengah pada nomor hoop di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau, Senin (10/9/2012), memberi arti tersendiri bagi kakak beradik Dani Slamet dan Dini Mitasari.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Dani memperkuat tim putra dengan menyumbang poin terbanyak 14 poin. Hal serupa juga berlaku bagi Dini yang memperkuat tim putri sebagai penyumbang angka terbanyak 15 poin.
Wajah anak pertama dan kedua pasangan Sutikno dan Munawaroh tersebut terlihat begitu sumringah setelah mengantar Jateng merebut emas. Senyum tak henti-hentinya tersungging di bibir keduanya.
“Rasanya senang sekali. Ini kali pertama saya tampil di PON dan mendapatkan medali emas,” ujar Dani saat ditemui wartawan seusai pertandingan.
Bagi Dani maupun adiknya, sepak takraw sudah mereka geluti sejak kecil. Cabang olahraga ini begitu populer di kampung mereka di Desa Kendeng Sidi Alit, Welahan, Jepara.
“Saya bermain sepak takraw karena di tempat asal saya hanya olahraga ini yang ada. Sepak takraw sangat populer di desa saya. Rata-rata pemain sepak takraw di tim ini berasal dari Jepara,” ujar Dani.
Di kampung mereka, Dani maupun Dini bergabung di Klub Palapa. Dari klub itulah keduanya menjadi atlet berprestasi. Keduanya juga membela tim sepak takraw Indonesia di ajang SEA Games 2011. Namun saat itu mereka hanya menyumbang medali perak.
Dini mengisahkan perjalanan menuju kesuksesan ini tak terlepas dari dukungan penuh orang tua. Dini sangat kompak dengan sang kakak. Setiap kali latihan mereka berangkat bersama.
“Kami memang sangat kompak. Sekarang adik saya juga bermain sepak takraw tapi dia masih SD,” ujar Dini.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
