SOLOPOS.COM - Eni Rohaeni, guru honorer di Sawangan, Depok, Jawa Barat, membacakan permohonan maafnya karena mengaitkan Habib Rizieq Shihab dengan Holywings, Rabu (7/7/2022). (Youtube)

Solopos.com, DEPOK — Seorang guru honorer di Depok, Jawa Barat, Eni Rohaeni, dinonaktifkan dari tempatnya mengajar karena berkomentar bernada fitnah terkait Habib Rizieq Shihab.

Dalam komentar di media sosial, guru honorer itu menyatakan penutupan klub malam Holywings karena upeti untuk Habib Rizieq mandek.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sontak komentar guru honorer itu mengundang kemarahan sebagian umat Islam.

Sebuah video sekelompok emak-emak menggeruduk seorang guru honorer Eni Rohaeni itu beredar viral di media sosial.

Baca Juga: Nama Habib Rizieq dan Habib Bahar Muncul di Survei Capres SMRC

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, penggerudukan itu terjadi pada Rabu (6/7/2022) lalu. Sedangkan komentar sang guru soal Habib Rizieq dan Holywings dilakukan pada Senin (4/7/2022).

Belakangan diketahui guru honorer Eni Rohaeni tinggal di Sawangan, Depok.

Dalam video terlihat, guru berjilbab itu dikelilingi beberapa emak-emak meminta penjelasan dirinya terkait komentar di media sosial soal Rizieq dan Holywings.

Baca Juga: Pengamat Politik: Magnet Habib Rizieq Bisa Dongkrak Suara Capres 2024

“Apa alasan ibu menyatakan di media sosial bahwa penutupan Holywings karena upeti untuk Habib macet. Sejak kapan Habib minta upeti. Justru Habib dan kami menentang penjualan miras di Holywings,” ujar seorang perempuan dengan nada tinggi.

Eni mencoba memberikan penjelasan. Namun penjelasan guru honorer itu tidak diterima oleh massa yang mendatangi rumahnya.

Eni akhirnya meminta maaf secara tertulis dan membacakannya.

“Dengan ini saya meminta maaf atas pernyataan saya. Saya mengaku khilaf dan berjanji tidak mengulangi lagi. Demikian permohonan maaf saya ini saya sampaikan dengan kesadaran tanpa ada intimidasi,” ujar Eni yang disaksikan massa dan beberapa anggota TNI dan polisi.

Kena Sanksi

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SD pada Disdik Depok, Wawang Buang mengatakan Eni Rohaeni telah dipanggil untuk dimintai penjelasan terkait cuitannya itu.

Disebutkan, Eni Rohaeni masih berstatus honorer.

Wawang menyebutkan Eni Rohaeni mengaku berkomentar soal HRS yang dikaitkan dengan Holywings karena ingin mengapresiasi kinerja pemerintah.

Namun Disdik Depok menilai cuitan sang guru honorer itu menimbulkan keresahan di masyarakat. Eni pupn dinonaktifkan dari sekolah.

Baca Juga: Polemik Holywings, Apa Pengaruhnya ke Pembangunan Holywings Solo Baru?

“Penonaktifan tersebut dilakukan dengan beberapa alasan, perbuatan Eni di media sosial melanggar norma tenaga pendidik dan kependidikan,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube VIVACOID, Kamis (7/7/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya