SOLOPOS.COM - sejumlah koleksi busana berbahan kain tenun dari tujuh daerah binaan Cita Tenun Indonesia (CTI) (JIBI/Kabar24)

sejumlah koleksi busana berbahan kain tenun dari tujuh daerah binaan Cita Tenun Indonesia (CTI) (JIBI/Kabar24)

JAKARTA– Dua desainer kenamaan Indonesia, Sebastian Gunawan dan Priyo Oktaviano,  turut menampilkan koleksi busana dari kain tenun dalam acara ulang tahun Cita Tenun Indonesia (CTI).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keduanya menggelar koleksi busana dari bahan tenun yang dibuat oleh para perajin binaan CTI di berbagai daerah. Sebastian yang akrab disapa Seba, tampil dengan kain tenun Garut, dan Priyo menggunakan kain tenun Bali.

Seba yang terkenal dengan rancangan busana bergaya elegan dan mewah, kini bermitra dengan CTI dan mengolah kain tenun menjadi busana mewah yang bisa dipakai dalam berbagai kesempatan.

Dalam pergelaran yang berlangsung di Bimasena Private Club Dharmawangsa Hotel, Jakarta, Jumat (19/10/2012) itu, masing-masing desainer menampilkan lima rancangan.

Seba mempersembahkan olahan kain tenun Garut berwarna biru muda yang lembut dengan motif bunga menjadi sehelai gaun panjang dengan aksen di bagian dada dan pinggang.

Sementara itu, Priyo mengolah kain tenun Bali dengan warna-warna cerah menjadi busana yang bisa dipakai untuk segala kesempatan, ke pesta, bekerja, pertemuan formal atau informal, serta acara makan malam.

Okke Hatta Rajasa, pendiri dan Ketua Umum CTI, menuturkan seluruh rancangan kedua perancang tersebut pernah ditampilkan dalam acara First Ladies Annual Luncheon di The Pierre Hotel, New York City, 25 September lalu. Acara itu dihadiri oleh sejumlah desainer dan buyers terkemuka di Amerika Serikat, seperti Barneys, Jeffrey, dan Bergdorf & Goodman.

Okke menambahkan acara pergelaran busana dari kain tenun tersebut, merupakan acara syukuran terhadap penghargaan F4D Woman’s Champion Award 2012 yang diperolehnya dalam pertemuan First Ladies Annual Luncheon tersebut.

“Penghargaan ini menjadi sesuatu yang berharga, baik bagi CTI, dan kita semua dalam mengangkat tenun Indonesia. Saya berharap CTI bisa lebih banyak lagi memberdayakan masyarakat dalam membuat tenun, dan bisa meningkatkan kesejahteraan mereka,” ujar Okke yang bersama beberapa pecinta tenun mendirikan CTI pada 2008 lalu.

Penghargaan bergengsi tersebut diselenggarakan oleh Fashion 4 Development (F4D), mitra dari United Nations Millennium Development Goals (UN MDGs). F4D adalah inisiatif swasta global yang bekerjasama langsung dengan Kantor Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) H.E Ban Ki Moon, yang memanfaatkan kekuatan fashion dan industri kecantikan melalui 4Es: Educate, Empower, Enhance, dan Enrich (mendidik, melestarikan, meningkatkan, dan memperkaya).

Berbagai program kerja CTI yang terintegrasi mulai dari pelestarian tenun, pelatihan dan pengembangan perajin tenun, serta promosi dan pemasaran tenun baik di dalam dan luar negeri, berhasil memberdayakan masyarakat perajin tenun, yang mayoritas perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya