SOLOPOS.COM - Peluncurat Sarangan Ekpres atau Sarangan Express oleh Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kota Madiun, Hery Suwartono di Stasiun Madiun, Kamis (6/2/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

KAI Madiun menghentikan operasional Sarangan Ekspres mulai 16 Februari 2016. Mengapa?

Madiunpos.com, MADIUN — PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daops) VII Madiun akan memberhentikan operasional Kereta Api (KA) Sarangan Ekspres—atau kerap pula disebut Sarangan Express—relasi Surabaya-Madiun PP karena dinilai tidak menguntungkan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Manajer Humas PT KAI Daop VII Madiun, Supriyanto, mengatakan, pemberhentian operasional Sarangan Ekspres tersebut mulai berlaku Selasa (16/2/2016) mendatang.  “Rencananya, mulai tanggal 16 Februari, KA Sarangan Ekspres akan berhenti beroperasi atau dijalankan. Pemberhentian tersebut sesuai instruksi manajemen PT KAI pusat,” ujar Supriyanto di Madiun, Kamis (11/2/2016).

Menurut dia, hasil evaluasi perjalanan KA Sarangan Ekpres yang dioperasionalkan sejak dua tahun terakhir tersebut, merugi. Dalam arti, pendapatan yang masuk tidak sebanding dengan biaya operasional. Seperti, bahan bakar, kru awak kereta api, dan lainnya yang hampir 80% diambilkan dari pendapatan.

Kerugian itu disebabkan minimnya minat masyarakat menggunakan jasa KA Sarangan Ekspres, terutama dari arah Surabaya ke Madiun. Selain itu, jam keberangkatan juga diklaim mempengaruhi tingkat okupansi KA Sarangan Ekspres, yang rata-rata setiap perjalanan hanya terpenuhi 50%.

“Jika okupansi tempat duduk tidak terpenuhi 70 persen, maka pendapatan yang dihasilkan tidak mampu menutup biaya pengeluaran,” kata dia.

Terkait penghentian tersebut, PT KAI sudah menutup pemesanan tiket KA Sarangan Ekspres sejak H-90 atau pertengahan November 2015. Sedangkan perjalanan KA Sarangan Ekspres terakhir akan dilakukan pada  Senin (15/2/2016).

KA Sarangan Ekspres merupakan kereta api kelas bisnis relasi menengah Surabaya-Madiun PP, dengan jumlah rangkaian enam gerbong berkapasitas 360 tempat duduk. Pada hari biasa, jumlah penumpang yang menggunakan jasa angkutan tersebut berkisar antara 60 hingga 100 orang. Sedangkan saat akhir pekan, jumlah penumpang meningkat dan bahkan penuh atau mencapai hingga 100%.

Selama ini, kereta tersebut berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng pukul 09.00 WIB dan Stasiun Madiun 13.35 WIB. Untuk tiket berkisar Rp50.000 hingga Rp60.000 until setiap orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya