SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang. (JIBI/Solopos/Dok.)

Uang palsu ditemukan di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Bank Mandiri Cabang Paseban, Bantul

Harianjogja.com, BANTUL– Uang palsu ditemukan di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Bank Mandiri Cabang Paseban, Bantul. ATM dan bank tak lagi menjaminan keaslian uang yang menjadi hak nasabah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kasus temuan uang palsu dialami warga Bambanglipuro, Bantul berinsial S dan isterinya A. Salah satu wartawan nasional yang meminta identitasnya dirahasiakan demi keamanannya sebagai nasabah itu menceritakan, pada Jumat (28/7/2017) sekitar pukul 09.00 WIB, dirinya menarik uang di ATM Mandiri Cabang Paseban senilai Rp10 juta.

Selepas dari ATM, uang dibawa ke Bank BRI Cabang Niten Bantul untuk disetor ke rekening isterinya A. Saat penyetoran itulah, ia tahu satu lembar uang senilai Rp100.000 yang ia tarik di ATM palsu.

“Saat mau setor di bank itu, seluruh uang dihitung pakai mesin penghitung uang. Saat itu, yang uang palsu langsung sobek,” ungkap S ditemui, Senin (31/7).

Teller Bank BRI menyatakan padanya bahwa uang itu palsu. Pihak bank dan dirinya juga mencermati uang selembar yang sobek itu memiliki perbedaan ciri dengan uang asli.

“Kalau diterawang ada bayangan gambar, juga ada benang halus. Tapi permukaannya halus seperti kertas enggak seperti uang asli yang agak kasar,” tuturnya lagi.

S lantas melaporkan kejadian ini ke customer service (CS) Bank Mandiri Cabang Paseban tempat ia mengambil uang di ATM. Menurut petugas customer service kata S, uang palsu yang ia tarik di ATM dengan dekstop layar sentuh itu bukan disetor oleh Bank Mandiri, melainkan disetor oleh pihak ketiga yaitu PT TAG yang bermitra dengan bank pelat merah tersebut.

Ia menyarankan S mengurus komplain temuan uang palsu itu ke PT TAG. “Customer Servicenya tanya, saya ambil uang di ATM biasa atau yang model layar sentuh [terdapat beberapa jenis ATM di Bank Mandiri Cabang Paseban], saya bilang jenis layar sentuh. Dia bilang kalau layar sentuh yang drop uangnya bukan Bank Mandiri tapi TAG,” ujar dia.

Dirinya memutuskan tak mengurus persoalan uang palsu tersebut ke PT TAG atau pihak ketiga sebab ia menganggap hal itu bukan urusannya melainkan tanggungjawab Bank Mandiri. “Saya tahunya ATM itu ATM Mandiri bukan ATM TAG. Persoalan pihak ketiga itu urusan Bank Mandiri,” katanya.

S lalu melaporkan temuan uang palsu ini ke Polres Bantul pada Senin. Menurutnya, ia melaporkan persoalan tersebut bukan karena hendak menuntut ganti rugi karena nilai uang palsu yang ia temukan tak seberapa alias hanya selembar uang Rp100.000. Laporan tersebut sebagai upaya agar dugaan kriminal menyelipkan uang palsu ke ATM atau bank dapat diberantas.

“Bukan soal uangnya, laporan ini supaya kejahatan uang palsu ini diberantas. Supaya bank mengambil sikap tegas, juga masyarakat agar berhati-hati kalau di ATM itu tidak menjamin uang asli,” lanjutnya.

Media ini mengonfirmasi temuan uang palsu tersebut ke otoritas Bank Mandiri Cabang Paseban. Salah satu perwakilan dari Bank Mandiri Pangestu Budi Ariyani menyatakan, pimpinannya baru saja keluar kantor dan menyampaikan sejumlah pernyataan terkait temuan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya