SOLOPOS.COM - Makuta Jamu Cafe, sebuah kafe yang menyajikan berbagai menu olahan jamu di Kota Semarang, Jateng. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Minuman tradisional jamu identik dengan rasa pahit sehingga kurang diminati generasi milenial. Atas dasar itulah, sebuah kafe di Kota Semarang, Makuta Jamu Cafe, membuat sebuah inovasi dengan menyajikan jamu yang diolah dengan berbagai resep kekinian seperti es krim, minuman botani, hingga latte.

Makuta Jamu Cafe terletak di kawasan Pecinan, Kota Semarang, tepatnya di Jalan Gang Pinggir No 38, Kranggan, Kota Semarang. Kafe ini didirikan di antara bangunan tempo dulu yang berjajar rapi dengan corak berwarna puti.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kali pertama masuk ke kafe ini, pengunjung akan disuguhi aroma khas rempah sebagai bahan baku pembuatan jamu. Sedangkan desain internal kafe pun memadukan gaya tempo dulu dan modern sehingga memunculkan kesan indah dan nyaman.

Di kafe ini juga terpampang potret seorang wanita paruh baya yang memakai kebaya. Di bawah foto perempuan itu tertulis Njonja Meneer. Njonja Meneer atau Nyonya Mener dikenal sebagai legenda jamu di Indonesia. Ia merupakan pengusaha industri jamu yang terkenal di Indonesia pada zaman dulu.

Ekspedisi Mudik 2024

Pemilik Makuta Jamu Cafe, Seno Budiono, mengaku kecintaannya terhadap produk olahan jamu menjadi inspirasi dalam mendirikan kafe itu. Ia ingin mengubah kesan jamu yang selama ini dikenal menjadi minuman orang tua menjadi diminati generasi milenial atau generasi muda.

Baca juga: Kunyit Dapat Gantikan Madu untuk Redakan Demam Anak

“Jadi kami dari keluarga [pengusaha] jamu cukup prihatin karena jamu makin tidak dikenal di kalangan muda. Kami berpikir agar jamu tidak hanya hilang, tapi juga digemari anak-anak milenial. Jadi muncul kafe ini,” jelas Seno saat dijumpai Solopos.com, Senin (31/10/2022).

Keturunan Nyonya Meneer

Pria yang juga memiliki garis keturunan dari Nyonya Meneer itu mengaku tertantang untuk mempopulerkan jamu kepada generasi muda. Ia pun mengaku tidak mudah di tengah gempuran pasar terhadap minuman kekinian seperti boba dan kopi.

Seno pun mengaku untuk menghadapi tantangan itu perlu melakukan sebuah terobosan. Berbagai inovasi pun ditawarkan mulai dari menyajikan jamu dalam bentuk es krim hingga kopi latte.

“Meski rasanya manis [es krim], tapi khasiat jamu tetap ada. Beberapa pelanggan juga datang karena terbukti khasiatnya, seperti untuk mengobati pilek, badan pegal, kesuburan, asam urat, dan lain-lain,” ungkapnya.

Baca juga: Nikmatnya Minum Teh di Julia’s Artisan Tea Temanggung, Sajikan 18 Racikan Teh

Sementara itu, seorang pengunjung, Mariska Bunga Chairunisa, 27, tak menampik bila es krim jamu yang disajikan Makuta Jamu Cafe terasa unik. Hal itu karena jamu yang identik pahit ternyata bisa disajikan dengan rasa manis dan dikombinasikan dengan roti.

“Unik, enak juga dan enggan enek. Rasa jamunya masih ada meski ada manisnya. Badan juga berasa seger setelah meminumnya, padahal tadi habis hujan-hujanan,” tutur Mariska.

Makuta Jamu Cafe di Semarang ini buka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB pada Senin-Kamis, dan pukul 10.00 WIB-20.00 WIB pada Jumat-Minggu. Sedangkan untuk harga yang ditawarkan mulai Rp18.000 hingga Rp36.000.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya