SOLOPOS.COM - Cafe John Dijkstra terletak di Jl. Taman Srigunting No. 10, Kota Lama, Semarang. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Y.S.)

Kafe di Semarang, salah satunya John Dijkstra Library Cafe yang terletak di kawasan Kota Lama.

Semarangpos.com, SEMARANG – Tak banyak kafe di Semarang yang menyajikan konsep perpustakaan atau taman bacaan. Tercatat hanya ada dua kafe yang mengusung konsep tersebut di ibu kota Provinsi
Jateng itu, salah satunya adalah Library Cafe John Dijkstra yang terletak di Jl. Taman Srigunting No. 10, Kota Lama.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Sesuai dengan namanya, Library Cafe John Dijkstra, kafe ini memang didedikasikan untuk mengenang jasa Pastor John Dijkstra yang telah meninggal pada 2003 silam di usia 91 tahun. Semasa hidup, John Dijkstra terkenal sebagai pastor yang peduli dengan kaum miskin dan tersingkirkan.

Tak hanya itu, pastor yang lahir di Amsterdam, Belanda, pada 1911 itu juga hobi membaca.  Oleh karenanya, ia pun memiliki berbagai koleksi buku yang kini turut disajikan di kafe tersebut.

Salah satu buku koleksi John Dijkstra yang ada di kafe itu adalah buku Di Bawah Bendera Revolusi karangan Presiden Pertama RI, Soekarno. Buku semi biografi Soekarno yang terbit kali pertama pada 1959 itu mungkin sudah sulit ditemui di berbagai perpustakaan di Tanah Air.

Pengelola Library Cafe John Dijkstra, Dewi Suryanto, menunjukkan buku Di Bawah Bendera Revolusi karangan Soekarno yang menjadi salah satu koleksi kafe tersebut. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Y.S.)

Pengelola Library Cafe John Dijkstra, Dewi Suryanto, menunjukkan buku Di Bawah Bendera Revolusi karangan Soekarno yang menjadi salah satu koleksi kafe tersebut. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Y.S.)

Saking langkanya, buku itu saat ini bahkan dihargai hingga puluhan juta rupiah oleh para kolektor. Namun, kini masyarakat bisa membaca buku karangan Soekarno itu sepuasnya sambil menikmati hidangan yang disajikan Library Cafe John Dijkstra.

“Sebenarnya masih ada koleksi buku-buku lama milik Rama John Dijkstra yang masih tersimpan. Tapi, memang belum kami keluarkan karena tempatnya tidak cukup,” ujar Pengelola Library Cafe John Dijkstra, Dewi Suryanti, saat dijumpai Semarangpos.com di kafe tersebut, beberapa waktu lalu.

Dewi menyebutkan ada sekitar 500-1.000 buku yang berisi tentang politik, ilmu pengetahuan alam, sejarah, hingga komik, yang dipajang di kafe yang terletak di bangunan kuno bekas rumah pelayanan sosial Rama John Dijkstra itu. Para pengunjung pun bisa membaca sepuasnya buku-buku itu tanpa dipungut biaya sepeser pun.

“Kami memang mengusung konsep buku dan perpustakaan. Jadi pengunjung yang datang bisa memesan makanan dan minuman sambil membaca buku di sini sepuasnya,” imbuh Dewi.

Dewi mengatakan tujuan didirikannya Library Cafe John Dijkstra tak hanya sekadar untuk mengejar profit. Kafe ini juga memiliki misi sosial meningkatkan minat baca masyarakat, terutama generasi muda.

Selain buku-buku klasik, kafe ini juga didesain dengan gaya yang unik. Hal itu terlihat dari bangku-bangku kayu dan ornamen lain yang ada di kafe itu.

Tak hanya itu, pengunjung yang hadir pun bisa menikmati menu yang beragam sebagai teman membaca. Mulai dari kopi Toraja, kopi Aceh, hingga kopi yang dicampur rempah-rempah disajikan kafe yang terletak di sebelah Taman Srigunting atau bersebelahan dengan Gedung Spiegel.

Nah, penasaran dengan kafe ini? Jika ingin mencoba, Anda bisa datang di kafe ini mulai pukul 11.00-23.00 WIB setiap harinya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya